• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Petik Laut di Kepulauan Giligenting Madura, Wujud Syukur pada Allah

Petik Laut di Kepulauan Giligenting Madura, Wujud Syukur pada Allah
Suasana persiapan petik laut. (Foto: NOJ/Firdausi)
Suasana persiapan petik laut. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim 

Petik laut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rezekinya dalam kurun waktu setahun. Diyakininya bahwa kegiatan ini menjauhkan malapetaka di tengah laut.

 

Pernyataan ini disampaikan oleh Moh Khairiyanto, warga Desa Banbaru, Kepulauan Giligenting yang ikut serta memeriahkan acara tahunan itu di pelabuhan Tanggek Banbaru. 

 

"Sebagai warisan budaya nenek moyang, beberapa tahun yang lalu kami melaksanakannya secara sederhana karena pandemi. Kali ini panitia melibatkan seluruh nelayan, pemilik dan pekerja jasa transportasi penyebrangan Giliraja ke pelabuhan Cangkareman Bluto serta warga pesisir Desa Banbaru Giliraja, Kecamatan Giligenting untuk menyemarakkan kegiatan tahunan," ujarnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Rabu (22/06/2022).

 

Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Giliraja menjelaskan bahwa, terdapat ritual-ritual khusus sebelum petik laut dimulai. 

 

"Ritual-ritual yang dilaksanakan adalah khatmil Qur'an, pembacaan macopat dan larung sesajen ke tengah laut yang diiringi pawai perahu hias," terangnya. 

 

Larung sesajen terbuat dari rakitan pohon bambu yang menyerupai perahu. Di dalamnya berisi kepala kambing, kembang tujuh rupa, dan ayam berwarna hitam. 

 

"Pembiayaan kegiatan petik laut berasal dari hasil swadaya para nelayan, pemilik perahu penyeberangan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Banbaru yang kompak menyelenggarakannya usai vakum lantaran Covid-19," tutur alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu. 

 

Di kesempatan yang berbeda, Zainal Abidin, Kepala Desa Banbaru mengatakan, puncak kegiatan petik laut akan dilaksanakan pada Rabu (22/06/2022) yang berada di bawah kepanitiaan. Yakni, Ketua Bapak Yul Sudarman dan Wakil Ketua Moh Syadali, yang juga Ketua Ranting NU Desa Banbaru. 

 

"Terima kasih kepada masyarakat pesisir yang telah menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Semoga kegiatan petik laut terus bisa dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang melimpah di laut," tandasnya. 


Madura Terbaru