• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Santri Pesantren At-Taufiqiyah Sumenep Raih Juara Pramuka Jurnalis Jatim

Santri Pesantren At-Taufiqiyah Sumenep Raih Juara Pramuka Jurnalis Jatim
Alfian Maulidi (kiri), santri Pesantren At-Taufiqiyah Sumenep saat menerima penghargaan Pramuka Jurnalis Jatim. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Alfian Maulidi (kiri), santri Pesantren At-Taufiqiyah Sumenep saat menerima penghargaan Pramuka Jurnalis Jatim. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Alfian Maulidi, santri Pondok Pesantren At-Taufiqiyah Aengbaja Raja, Bluto, Sumenep meraih juara 1 golongan pandega pada ajang Pramuka Jurnalis Jawa Timur. Alfian, sapaan akrabnya, juga dinobatkan sebagai peserta terproduktif dalam kompetisi yang dihelat pada tanggal 01-25 September 2022 itu.


Diraihnya juara tersebut, berdasarkan penilaian tim juri lomba Pramuka Jurnalis Jawa Timur dengan memperhatikan kualitas tulisan sesuai dengan kaidah jurnalistik dan jumlah karya yang diunggah. Keputusan dewan juri tersebut ditetapkan pada Rabu (28/09/2022) lalu. Sementara penyerahan hadiah dilaksanakan pada Jum’at (30/09/2022) di Kantor Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur.


Alfian menjelaskan, total karya yang diunggah di website Kwarti Daerah(Kwarda) Jatim sebanyak 23 berita. Karya itu dibuat dalam jangka waktu 25 hari. Disebutkan, dirinya dalam sehari membuat satu konten berita yang berkaitan dengan Gugus Depan (Gudep) Pramuka At-Taufiqiyah.


"Ada empat jenis karya yang kami buat, antara lain reportase, profil, agenda kegiatan, dan feature," ujarnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Jum'at (30/09/2022).


Disebutkan, perlombaan ini dibuka untuk tingkat Penggalang sampai Pandega dengan total peserta kurang lebih 500 orang. Mereka merupakan perwakilan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka se-Jawa Timur.


"Awalnya sempat pesimis, karena melihat jumlah peserta yang sangat banyak. Berkat dorongan dari pembina dan orang tua, akhirnya kami mampu menjadi juaranya," ungkap mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk itu.


Ia mengutarakan, lomba Jurnalis Pramuka Jatim itu melalui sejumlah tahapan yang harus dilewati peserta. Mulai dari tahap administrasi, pelatihan, pengunggahan konten, dan video. Menurutnya, tak sedikit peserta yang gugur ditahap administrasi.


“Mayoritas dari mereka terkendala tiadanya Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Sistem Informasi Pengelolaan Anggota (SIPA) Pramuka,” ungkapnya.


Dirinya menyebutkan, pencapaian tersebut ia jadikan pembelajaran agar lebih giat lagi dalam berkarya, khususnya menulis. “Dan kami akan mengikuti ajang perlombaan yang serupa guna menunjukkan pada khalayak bahwa santri mampu bersaing di kancah nasional dan internasional," tandasnya.


Madura Terbaru