Bangkalan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Kabupaten Bangkalan melaksanakan turun ke bawah atau Turba ke Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Socah, Kamal, dan Kecamatan Kota Bangkalan.
Ketua PC LP Ma'arif NU Bangkalan, Moh Hafidz mengatakan alasan melaksanakan Turba, karena selama ini langkah-langkah LP Ma'arif bersifat top down. Artinya, LP Ma’arif selalu mengundang Ketua LP Ma’arif MWCNU, kepala madrasah atau sekolah dan guru untuk mengikuti program-program LP Ma’arif PCNU, seperti koordinasi, dan pelatihan-pelatihan atau workshop. Menurutnya, langkah ini kurang efektif. Karena LP Maarif kesulitan untuk mengevaluasi program yang sudah dijalankan.
"Maka dari itu kami melakukan Turba untuk mengkoordinasikan program peningkatan lembaga pendidikan yang akreditasinya masih C atau belum terakreditasi dan kurikulum ke-Aswaja-an. Saat Turba, LP ma’arif menemukan banyak aspirasi dari MWCNU," ujarnya kepada NU Online Jatim pada Kamis (09/01/2025).
Dirinya mengungkapkan, aspirasi itu seperti mendata lembaga yang berafiliasi dengan NU, bahkan ada MWCNU yang minta PCNU untuk mengistruksikan MWCNU melalui LP Ma’arifnya untuk mendata lembaga pendidikan mulai tingkat RA sampai tingkat MA/SMA yang bersedia berafiliasi secara resmi dan dibuktikan dengan surat keterangan masih banyak pengurus yang menganggap bahwa LP Ma'arif menaungi semua pendidikan, baik formal dan non formal.
"Sedangkan peran dan fungsi LP Ma’arif pada aspek managerial di lembaga pendidikan formal hanya untuk kurikulum Aswaja. MWCNU butuh pelatihan tentang materi Aswaja karena rata-rata guru agama hanya mengajarkan Mata Pelajaran (Mapel) Agama merasa kesulitan untuk mapel ke-Aswaja-an. Pengurus MWCNU menyarankan LP Ma'arif mempunyai buku ke-Aswaja-an yang harganya terjangkau khususnya bagi siswa-siswi yang kurang mampu," terangnya.
Hafidz menuturkan, setelah melakukan Turba, LP Ma'arif NU Bangkalan menyampaikan hasilnya kepada pengurus PCNU Bangkalan khususnya jajaran tanfidziyah, karena LP Ma’arif hanya sebagai pelaksana.
"Kami akan berkoordinasi dengan pengurus lembaga terkait untuk menyelesaikan masalah-masalah pendidikan yang berafiliasi dengan NU," ungkapnya.
Dosen Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan itu berharap, dengan adanya kepastian afiliasi lembaga pendidikan PCNU Bangkalan untuk menjalankan peran dan fungsi LP Ma’arif secara kelembagaan di PCNU Bangkalan agar lebih terorganisir.
"Saya berharap kurikulum ke-Aswaja-an betul-betul diterapkan dan dirasakan di lingkungan lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan NU di Bangkalan," tutupnya.