Bangkit Setelah Pandemi, IPNU IPPNU di Batu Pahami Lima Materi Esensial
Senin, 20 Desember 2021 | 11:00 WIB
Zaiyana Nur Ashfiya
Kontributor
Batu, NU Online Jatim
Setalah hampir dua tahun tidak bertemu, Pengurus Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) SMA Islam Hasyim Asy'ari Kota Batu sukses melaksanakan kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) secara offline pada hari Kamis-Jum'at (16-17/12/2021).
Jenjang pengkaderan paling awal pada kepengurusan IPNU IPPNU ini bertujuan menumbuhkan dan menguatkan kembali semangat dan juga militansi anggota dalam berorganisasi. Apalagi setelah mati suri cukup lama dikarenakan pandemi Covid-19.
Wakil Ketua II Bidang Kaderisasi Pimpinan Cabang (PC) IPPNU kota Batu, Miftachul Hidayati menuturkan pada kesempatan ini peserta Makesta diberikan lima materi esensial yang sesuai dengan juklak kaderisasi.
"Makesta yang dilakukan dua hari ini membahas tentang materi-materi yang ada dalam juklak kaderisasi," katanya pada NU Online Jatim pada Jum'at (17/12/2021).
Pertama, materi kepemimpinan. Pemberian materi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepemimpinan dan juga mempersiapkan kader agar siap menjadi pemimpin komisariat sewaktu-waktu.
"Dalam materi kepemimpinan ini kita belajar tentang dasar-dasar kepemimpinan. Tujuannya adalah mempersiapkan calon pemimpin di komisariat, siapapun nantinya yang terpilih, yang penting sudah dibekali ilmunya dulu," jelas Mifta.
Kedua, materi digitalisasi. Inovasi dan kreativitas menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap anggota untuk dapat menciptakan program kerja yang menarik. Peserta Makesta diharapkan dapat mendesain secara mandiri kegiatannya, khususnya dalam pengelolaan media sebagai representasi organisasi.
Ketiga, materi Aswaja. Sebagai organisasi pelajar di bawah naungan NU, mengkaji tentang aswaja merupakan hal yang wajib bagi seluruh pelajar NU. Aswaja merupakan landasan perjuangan di dalam organisasi.
Keempat, materi gender yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi maraknya kasus kekerasan seksual, khususnya di kalangan pelajar.
"Kita harus membatasi dan mengantisipasi kekerasan seksual pada pelajar dengan memberikan pengetahuan tentang gender," tambah ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI Unisma itu.
Kelima, materi keorganisasian dan keadministrasian. Peserta Makesta diharapkan mampu memahami tujuan, manfaat, dan pengelolaan organisasi agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan maksimal.
Selain kelima materi tersebut, pada kesempatan itu Pengurus Ranting (PR) IPNU IPPNUÂ Kelurahan Sisir menyempatkan hadir untuk memberikan sosialisasi. Tujuannya adalah menjaring kader-kader di komisariat untuk bisa bergabung juga di ranting Sisir, karena SMA Islam Hasyim Asy'ari masih termasuk dalam wilayah kelurahan Sisir.
Mifta berharap kegiatan kaderisasi ini mampu menghidupkan kembali semangat pengurus dan juga anggota dalam mengelola organisasi, khususnya setelah pandemi.
"Kami berharap komisariat di sini bisa hidup kembali, apalagi setelah sempat vakum dalam waktu yang cukup lama. Bagaimanapun juga, kaderisasi di SMA Hasyim Asy'ari kota Batu harus tetap dijalankan," harapnya.
Setelah kegiatan Makesta berakhir, rangkaian acara dilanjutkan dengan outbound yang dilaksanakan pada Sabtu (18/12/2021).
Editor: Risma Savhira
Terpopuler
1
4 Rekomendasi MUI Jatim soal Penggunaan Sound Horeg
2
Fatwa MUI Jatim: Sound Horeg Haram Jika Timbulkan Gangguan dan Kemaksiatan
3
Workshop Nawaning Nusantara Dorong Gerakan Pesantren Anti Kekerasan Seksual
4
Fatayat NU Jatim Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana, Perkuat Peran Perempuan dalam Kesiapsiagaan
5
MDS Rijalul Ansor Jatim 2024-2028 Dikukuhkan dan Rakerwil di Lirboyo
6
Melalui DTD Garfa, Fatayat NU Jatim Cetak Kader Tanggap Darurat
Terkini
Lihat Semua