• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Malang Raya

Biografi Kiai Marzuki, Ketua NU Jatim yang Baiat Ustadz Hanan Attaki

Biografi Kiai Marzuki, Ketua NU Jatim yang Baiat Ustadz Hanan Attaki
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ MR)
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ MR)

Malang, NU Online Jatim

KH Marzuki Mustamar membaiat NU kepada pendakwah milenial Ustadz Hanan Attaki. Pembaiatan berlangsung saat halal bihalal dan haul Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin, di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, Kamis (11/05/2023).

 

Baiat NU oleh Kiai Marzuki kepada founder Shift Pemuda Hijrah ini menyita perhatian publik. Pasalnya, dalam kesempatan itu Ustadz Hanan Attaki menyebut Kiai Marzuki sebagai mursyid atau guru, berkat dakwah lemah lembut yang diajarkan ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang sudah bertahan 100 tahun lebih. Berikut ini biografi singkat Kiai Marzuki yang juga merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

 

KH Marzuki Mustamar lahir di Blitar pada 22 September 1966 silam. Ia adalah putra dari KH Mustamar dan Nyai Siti Zainab. Kiai Marzuki dibesarkan di lingkungan yang kental ilmu agama.

 

Saat Madrasah Ibtidaiyah, ia telah mendalami ilmu nahwu, shorrof, tasawuf, dan fiqih kepada Kiai Hasbulloh Ridlwan serta para kiai-kiai di Blitar. Kiai Marzuki muda, sambil belajar ia juga mengajar warga sekitar.

 

“Lalu, sewaktu kelas 3 Madrasah Tsanawiyah, Kiai Marzuki telah mampu menghatamkan kitab Mutammimah,” demikian keterangan dalam tulisan salah satu santrinya, yaitu Febi Akbar Rizki dikutip pada Jumat (122/05/2023).

 

Menginjak Madrasah Aliyah, Kiai Marzuki pun belajar ilmu manthiq dan ilmu balaghah kepada Kiai Hamzah. Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang ini juga menghatamkan kitab Shahih Muslim kepada Kiai Ridlwan.

 

Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan ke Universitas Islam Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Kiai Marzuki tinggal di Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono, yang kala itu diasuh oleh KH Mashduqi Mahfudz. Sementara pendidikan S2 ditempuh di Universitas Islam Lamongan (Unisla).

 

“Selain mengaji, aktivitas Kiai Marzuki di Pondok Mergosono juga mengabdi dan mengajar para santri,” kata Febi Akbar Rizki dalam tulisannya.

 

Salah satu santri yang pernah menimba ilmu kepada Kiai Marzuki ialah Nyai Sa’idatul Mustaghfiroh, yang kini menjadi istrinya. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai dua putra dan lima putri. Yakni, Habib Nur Ahmad, Diana Nabila, Millah Shofiya, M ‘Izzal Maula, ‘Izza Nadila, Rossa Rahmania, serta Dina Roisah Kamila.

 

Selepas menikah, Kiai Marzuki bersama Nyai Sa’idatul Mustaghfiroh tinggal di Dusun Gasek Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Kiai Marzuki meneruskan dakwah dan perjuangan guru-gurunya dengan mendirikan pondok pesantren untuk membentengi serta menyiarkan agama Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.

 

Kiai Marzuki dikenal sebagai sosok Singa Pembela Ahlussunnah dari Malang. Hal itu lantaran perjuangan dalam menjaga akidah dan menyiarkan agama Islam benar-benar getol dilakukan.

 

Di organisasi Nahdlatul Ulama, Kiai Marzuki pernah diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang selama dua priode. Ia juga pernah menjabat Wakil Rais PWNU Jatim. Hingga, akhirnya terpilih mengemban amanah Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023.

 

Tak hanya berdakwah, Kiai Marzuki juga menulis kitab, yakni Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayah. Kitab tersebut berisi tentang hujjah atau dalil-dalil dasar amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Ada juga buku berjudul Solusi Hukum Islam, Mutiara Hadits, Syarah Hadits-Hadits Pilihan: Menggali Kemuliaan dari Kitab Mukhtarul Hadits, dan Khutbah Jumat 7 Menit.

 

Pada tahun 2020, Kiai Marzuki dinobatkan sebagai peraih Man of The Year Jatim 2020 dari Anugerah TIMES Indonesia. Selain itu, ia juga mendapat kehormatan sebagai Duta Perdamaian Internasional dari Vision of Peace Awards Indonesia (VPAI), Demien Dematra 2020.

 

Baru-baru ini, Kiai Marzuki sukses meraih gelar doktor predikat 'Dengan Pujian' dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Multikultural di Universitas Islam Malang (Unisma). Disertasinya berjudul 'Pemikiran Prof Dr KH Muhammad Tholchah Hasan dalam Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural.


Malang Raya Terbaru