• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Malang Raya

Harlah ke-55, Kopri PMII Diharap Tidak Latah dalam Merespons Isu

Harlah ke-55, Kopri PMII Diharap Tidak Latah dalam Merespons Isu
Ilustrasi Kopri PMII sedang berdiskusi. (Foto: NOJ/MJ)
Ilustrasi Kopri PMII sedang berdiskusi. (Foto: NOJ/MJ)

Malang, NU Online Jatim
Korps PMII Putri (Kopri) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) genap memasuki 55 tahun. Banyak yang harus menjadi pekerjaan rumah (PR) maupun merespon isu-isu saat ini. Anggota Bidang Advokasi Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur, Umi Khorirotin Nasichah.

 

Menurutnya, Kopri harus banyak belajar dengan membaca atau dengan berdiskusi. Hal tersebut sangat beralasan, selain tetap membuka wawasan intelektual, juga agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang kurang responsif gender.

 

"Kopri tidak boleh latah hanya dalam merespons isu saja tetapi juga bisa mengelola isu dengan baik. Apalagi isu-isu perempuan dan anak yang sampai hari ini masih menjadi bom waktu jika sewaktu-waktu meledak," ungkap Umi saat dikonfirmasi, Jum'at (25/11/2022).

 

Perempuan kader PMII Rayon Pencerahan Galileo Komisariat Sunan Ampel Malang ini
mengaku, Kopri memang harus punya kemandirian. Seperti tema tahun ini yaitu 55 Tahun Kopri Mandiri dan Maju Untuk Indonesia, tidak bergantung pada siapapun atau apapun.

 

Tidak bergantung secara finansial dengan pengembangan usaha ataupun mandiri. Ia menambahkan, secara gerakan tanpa harus menggantungkan terhadap siapa pun. Kopri tetap bergerak sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Kopri juga harus berpikir maju untuk turut serta membangun Indonesia khususnya di bidang pemberdayaan perempuan.

 

"Yang pasti Kopri tetap harus bekerja sama denga jejaring LSM atau pemerintah juga bergerak di isu yang sama," bebernya.

 

Perempuan yang juga menjabat Bendahara Umum Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Malang menjelaskan, scara umum yang pasti sistem pengkaderan Kopri sudah bagus, selain pengkaderan formal dan gerak sesuai dengan program kerja, Kopri cukup responsif terhadap isu-isu yang terjadi di sekitarnya.

 

"Walaupun cukup terbatas gerakannya, tapi Kopri kuga mampu mengambil peran keterlibatan isu-isu yabg bagi Kopri penting," tambahnya.

 

Dirinya teringat, saat dahulu membuat modul di PC KOPRI Kota Malang bersama rekannya. Mereka memasukan materi-materi penting dalam kaderasi formal Kopri, supaya mampu menjawab tantangan jaman dengan belajar hal.

 

Selanjutnya, perubahan pengolahan kalimat saja menyesuaikan situasi Kopri saat ini. Tak disangka, modul tersebut ternyata dipakai sebagai modul Kopri nasional sampai sekarang, hanya berubah sedikit redaksi. 

 

"Dan saya raya materi itu penting dan wajib masuk di pengkaderan kopri," paparnya 

 

Disinggung perhelatan pesta demokrasi, Umi berharap keterwakilan kader perempuan ikut andil di Pemilu 2024 mendatang. Tahun politik, Kopri harus turut mendukung ruang bagi perempuan, selain kuota 30 perseb bagi perempuan di parlemen, masih banyak posisi-posisi lain.

 

"Dalam menyambut tahun politik nanti, di KPU Bawaslu dilingkup terkecil misal PPK dan lainnya bisa diisi perempuan," tandas Sekretaris Komunitas Perlindungan Perempuan dan Anak Nusantara (Koppatara) ini.


Malang Raya Terbaru