Kerap Dicap Generasi Instan, Lora Ismail Ajak Gen Z Renungi Kisah Sayidah Maryam
Senin, 2 Desember 2024 | 09:00 WIB

Lora Ismael saat menyampaikan materi di Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang. (Foto: NOJ/Hilya)
Hilyatul Maknunah
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Generasi Z adalah mereka yang lahir di medio 1997 hingga 2012 yang tumbuh dalam era digital saat ini. Generasi Z banyak disoroti sebab mereka memiliki banyak karakter yang menarik di antaranya banyak ide segar, perspektif baru, serta keterampilan yang dapat mengisi ruang-ruang kerja. Namun, mereka juga sering dihadapkan pada stigma negatif, seperti menyukai hal-hal instan termasuk dalam berproses meraih sebuah impian.
Menyikapi fenomena ini, Lora Muhammad Ismail Al Kholilie memberikan arahan kepada Generasi Z. Pesan ini disampaikan saat menghadiri Kajian dan Harlah Ke-9 IPNU IPPNU Universitas Islam Malang (Unisma) yang diselenggarakan di Masjid Ainul Yaqin Unisma pada Sabtu (30/11/2024) malam. Kegiatan ini bertajuk Be Yourself: Pemuda Teguh dan Beberapa Berprinsip dalam Menghadapi Tantangan Kontemporer Gen Z.
Lora Ismail mengawali pesannya dengan meyakinkan bahwa Generasi Z adalah golongan yang diistimewakan Allah SWT. "Pemuda terlebih penuntut ilmu seperti kalian ini adalah gelar keren di muka bumi ini, maka para Gen Z harus membuktikan halnya," kata pendakwah asal Bangkalan tersebut.
Namun, Lora Ismail mengungkapkan bahwa ada stigma negatif yang melekat pada Gen Z, salah satunya adalah dicap sebagai generasi yang gemar budaya instan, termasuk dalam hal mencapai cita-cita.
"Gen Z juga disebut Generasi Strawberry, di luar estetik, di dalam problematik," tandas Lora Ismail diiringi guyonan yang membuat jamaah terkekeh.
Lora Ismail melanjut bahwa Gen Z banyak hidup di dunia maya dan melek digital sehingga hidupnya banyak dikelilingi oleh sesuatu yang instan. Hal ini berpengaruh terhadap mindset dan pola pikir bahwa cita-cita ingin dicapai dengan instan.
"Karakter ini harus dicari solusinya, dengan menyadari bahwa cita-cita yang merupakan suatu kemuliaan dapat dicapai dengan proses dan tidak bisa instan," terangnya.
Salah satu tips dari Lora Ismail adalah merenungi kisah Maryam di Al Quran yang dituangkan dalam Surah Maryam ayat 25 yaitu ketika Allah memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma untuk mendapatkan buahnya sebagai pengganjal perutnya.
"Bisa saja Allah SWT langsung menjatuhkan buah kurma dengan kekuasaannya, namun Allah ingin Maryam tetap melakukan ikhtiar," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhajirun tersebut.
Dengan begitu, Gen Z yang dicap tidak menyukai proses yang panjang harus merenungi kisah ini bahwa untuk mencapai sesuatu, tetap diperlukan ikhtiar sebagai jalan menempuh sebab termasuk dalam mencapai cita-cita.
Terpopuler
1
5 Keistimewaan Pelaksanaan Haji Akbar
2
Viral Grup Facebook Fantasi Sedarah, Fatayat NU Minta Pemerintah Usut Tuntas
3
Ketua PW GP Ansor Jatim Ungkap Mimpi Burdah Sebelum Lantik Pengurus Sumenep
4
Pemberangkatan KBIHU NU An-Nahdliyah, Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan
5
GP Ansor di Bangkalan Dirikan BUMA dan Resmikan Angkringan
6
GP Ansor Sumenep Periode 2024-2028 Resmi Dilantik, Siap Kolaborasi dengan Forkopimda
Terkini
Lihat Semua