Malang, NU Online Jatim
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun secara langsung mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jum'at (04/11/2022). Kedatangannya ini untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan. Cak Nun juga menyampaikan beberapa hal terkait tragedi yang merenggut 135 nyawa ini.
"Intinya, saya membayangkan mestinya harus ada hari berkabung nasional. Begitu Presiden mendengar kabar itu, harusnya sehari setelahnya menjadi hari berkabung nasional," kata Cak Nun saat menyampaikan pesan di depan Gate 13.
Ia mengatakan, sebagai bentuk keprihatinan atas tragedi Kanjuruhan, Cak Nun menganjurkan Aremania untuk mengibarkan bendera setengah tiang. "Kalau bisa pasang bendera setengah tiang 40 hari sampai 100 hari kedepan," tambahnya.
Cak Nun menuturkan, tragedi Kanjuruhan bukanlah suatu tragedi sepak bola, melainkan 'penyelenggaraan negara yang gagal'. Oleh karenanya, pihaknya mengajak Aremania untuk membawa persoalan ini ke Mahkamah Internasional HAM di Den Haag Belanda.
“Serta, dengan dibantu oleh Yayasan Kalimasada Nusantara yang siap memfasilitasi hal tersebut," ungkapnya.
Dirinya berharap Aremania melakukan perkumpulan, baik untuk kegiatan doa bersama maupun membaca shalawat untuk para korban tragedi Kanjuruhan. "Bikin perkumpulan di korwil-korwil. Berdoa bersama, shalawat, dan mengaji, sampai matang," tutupnya.
Sebagai informasi proses penyelidikan Tragedi Kanjuruhan masih terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait hingga Sabtu (05/11/2022). Di antaranya, proses autopsi dan ekshumasi dua korban tragedi Kanjuruhan dilakukan di TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Dari pantauan NU Online Jatim, area makam keduanya sudah dikelilingi garis polisi serta beberapa tenda yang didirikan. Hingga Sabtu (05/11/2022) sore, berbagai pihak masih menantikan hasil otopsi, termasuk jurnalis Nasional hingga Internasional.