Batu, NU Online Jatim
Pasca bencana banjir bandang yang melanda Kota Batu pada bulan November lalu, sejumlah komunitas maupun organisasi kemasyarakatan antusias melakukan upaya pemulihan. Kali ini, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se-Kota Batu bersama-sama menanam 2000 bibit pohon di kawasan Glagah Wangi Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Ahad (26/12/2021).
Lintang Eka Billah, ketua pelaksana Gerakan Sosial Lingkungan ini menyebutkan, eksistensi lahan hijau di kota Batu semakin berkurang. Dari data yang dimiliki Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) setidaknya lahan hijau berkurang seluas 755,43 hektar sepanjang tahun 2021-2019.
"Eksistensi lahan hijau berkurang begitu banyak, untuk itu kita perlu melakukan aksi yang nyata agar kelestarian lingkungan tetap terjaga," katanya.
Maraknya alih fungsi lahan yang tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan membawa dampak buruk yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Banjir bandang yang terjadi bulan lalu di beberapa wilayah Kota Batu diduga disebabkan ulah manusia seperti ini. Sehingga tidak sedikit komunitas maupun relawan pecinta alam yang bergerak cepat melakukan reboisasi.
Bibit pohon yang ditanam kali ini merupakan pemberian dari Jasa Tirta I dan DAS Brantas kota Mojokerto.
"Seribu bibit kita dapat dari Jasa Tirta I dan seribu lagi dari DAS Brantas Kita Mojokerto," terang Eka.
Ia juga menjelaskan, Gerakan Sosial Lingkungan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi akan dilakukan secara berkala.
"Gerakan kita tidak hanya menanam bibit pohon, tetapi nanti juga akan ada kerja bakti untuk bersih-bersih lingkungan," katanya saat memberikan sambutan pada apel pembukaan.
Pembukaan dilakukan di lapangan Desa Sumbergondo yang berjarak sekitar 5 kilometer dari kawasan Glagah Wangi.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Batu ini diikuti oleh 1000 seribu peserta dari 24 OKP di Kota Batu.
