• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Malang Raya

Pesantren di Malang Ini Wadahi Aktivis Mahasiswa yang Ingin Ngaji

Pesantren di Malang Ini Wadahi Aktivis Mahasiswa yang Ingin Ngaji
Suasana pembelajaran di Pondok Pesantren (Ponpes). (Foto: NOJ/Ist)
Suasana pembelajaran di Pondok Pesantren (Ponpes). (Foto: NOJ/Ist)

Malang, NU Online Jatim

Mahasiswa yang memilih tinggal di pesantren sebagai tempat tinggal selama menempuh pendidikan merupakan keputusan bijak karena banyaknya manfaat dan nilai penting yang terkait dengan pengalaman hidup yang didapat.


Salah satu pesantren yang menerima mahasiswa yang sedang menempuh studi di Kota Malang yakni Pondok Pesantren Mahasiswa/Mahasiswi (PPM) Hidayatul Mubtadi-ien As'adiyyah dan An Naasyiaat, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.


Wakil Ketua Majelis Pengasuh, Gus Rizky Muhammad menyampaikan, PPM ini didirikan untuk mewadahi para mahasiswa yang ingin nyantri, yang menoleransi aktivitas mahasiswa yang aktif berorganisasi di luar.


"Sudah lama saya berpikir bagaimana caranya mengadakan satu tempat yang bisa menjadi tempat ngajinya teman-teman mahasiswa yang juga tidak mengganggu aktivitas organisasinya mereka, tetapi tetap bisa ngaji," katanya kepada NU Online Jatim, Jum'at (30/06/2023).


Dijelaskan, proses pendirian PPM Hidayatul Mubtadi-ien As'adiyyah dan An Naasyiaat bermula saat ada seseorang yang menawarkan tempatnya untuk dijadikan pesantren mahasiswa. Pondok ini berdiri pada hari Selasa (13/04/2021) yang bertepatan dengan 1 Ramadhan 1442 Hijiriyah.


"Saat itu awal mulanya santri kilatan sekitar 7 orang, yang mukim 3 orang. Kemudian, santri terus bertambah hingga saat ini total santri sudah berjumlah 50 santri. Putra 30, Putri 18, dan yang ngalong 2 santri," terang alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo tersebut.


Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut menerangkan, ada beberapa pelajaran yang diajarkan di pondok di antaranya yakni Nahwu Sharaf, Fiqh, Akhlak, Hadist, Tafsir, Usul Fiqh, dan Tasawuf.


"Adapun yang lainnya tambahan saja. Kalau Al-Qur'an ya materinya Tajwidul Qiroatul Qur'an, Tahsin, Hifzul Qur'an tapi ndak wajib. Begitu juga yang diniyah, ada hafalan kitab tapi ndak wajib,” terangnya.


Sejak berdirinya, pondok ini sudah pernah dikunjungi secara langsung oleh beberapa tokoh luar biasa. Pertama, KH Muhammad Danial Nafis Mudir Aam Idaroh Wustho, Jatman DKI Jakarta. Kedua, KH Akhmad Muzakki, Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Ketiga, Ustad Dr. Abbas Arfan Baroja', Kholifah Thoriqoh Rifaiyah untuk pulau Jawa.


“Insya Allah dalam waktu dekat akan hadir Ketua PWNU Jatim, Dr KH Marzuki Mustamar dan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Lathif Malik dari Tambakberas," paparnya.


Gus Rizky berharap, ke depan pondok ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia pendidikan di Kota Malang terutama dalam urusan keagamaan.


“Apalagi anak muda zaman sekarang ndak mau ribet dengan aturan pondok yang ketat, harapan lebih bermanfaat. Mereka mahasiswa juga masih butuh terhadap pengajian ala pesantren yang masih mentotelir aktivitas mereka di organisasi dan kampus,” tandasnya.


Diketahui, berikut merupakan jajaran Majelis Pengasuh di antaranya Ketua Umum Majelis Pengasuh Drs KH Chamzawi Syakur sekaligus Rais Syuriyah PCNU Kota Malang, Wakil Ketua Majelis Pengasuh Gus Rizky Muhammad, dan anggota Majelis Pengasuh Ustadz Muhammad Maftuhul Fahmi, Al Hafidz.


Malang Raya Terbaru