Malang, NU Online Jatim
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukun, Kota Malang, kini punya pimpinan baru dalam pemilihan rais dan ketua tanfidziyah di acara Konferensi Anak Cabang di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Gasek, Kota Malang, Ahad (20/03/2022). Pimpinan yang baru terpilih itu ialah KH Imam Mu’thi selaku rais syuriyah terpilih dan KH Ahmad Ali Mahsun sebagai ketua tanfidziyah.
Gus Ali, panggilan akrab KH Ahmad Ali, adalah santri dari KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, saat nyantri di Pesantren Gasek tahun 1998 lalu. Sebelum itu dia belajar di di Pesantren Langitan Widang, Tuban, selama tiga tahun, lalu melanjutkan ke Pondok Pesantren Ma'hadu 'Ulum Asy-Syar'iyyah (MUS) Rembang, Jawa Tengah, selama tujuh tahun.
"Lalu ke Jakarta belajar ke KH Nur Iskdandar dengan pondoknya Assidiqiyah. Kemudian pada tahun 1998 saya nyantri di Gasek sampai saat ini. Bukan santri pertama, paling generasi ke lima," kata Gus Ali.
Gus Ali mengaku masih merasa menjadi santri Kiai Marzuki. Baginya, Kiai Marzuki tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kesan yang dia rasakan sampai sekarang ialah soal kesederhanaan Kiai Marzuki.
"Beliau di PW tetap dengan santai-santai tidak jaga jarak. Juga tidak jaga image, tetap no profile serta low profile," ungkap Pengasuh Pondok Nurul Islam di Jalan Raya Candi V Badut Karangbesuki Kecamatan Sukun itu.
Gus Ali mengaku belajar banyak dari Kiai Marzuki. Tidak hanya soal ilmu agama, tapi juga belajar dalam hal keorganisasian dan berjuang di Nahdlatul Ulama. "Karena beliau pure (murni) berdakwah berjuang lewat NU. Saya pun insyaallah akan demikian akan pure berdakwah bersama NU," ujar kiai asal Blora, Jawa Tengah, itu.