• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Malang Raya

Satgas Covid-19 NU Malang Raya Inisiasi Vaksinasi untuk Ratusan Aktivis dan Karyawan

Satgas Covid-19 NU Malang Raya Inisiasi Vaksinasi untuk Ratusan Aktivis dan Karyawan
Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Malang Raya, dr Syifa Mustika. (NOJ/Madchan Jazuli)
Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Malang Raya, dr Syifa Mustika. (NOJ/Madchan Jazuli)

Malang, NU Online Jatim

Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama (NU) Malang Raya bersama sejumlah elemen menginisiasi vaksinasi untuk aktivis dan karyawan Universitas Brawijaya (UB). Elemen yang terlibat dalam kegiatan tersebut yaitu Malang Peduli Demokrasi (MPD), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang, Puskesmas Kedungkandang serta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang.

 

Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Malang Raya, dr Syifa Mustika mengungkapkan, kegiatan vaksinasi hasil kolaborasi dari berbagai pihak untuk para aktivis ini disambut baik. Bahkan harus ada penambahan jumlah vaksin dari yang sebelumnya sudah tersedia.

 

"Membantu pemerintah percepatan vaksinasi di Malang Raya. Target awalnya 500, tapi ini jadi 700. Sebenarnya awalnya untuk komunitas aktivis relawan, dan juga pemuda seperti KNPI," kata dr Syifa Mustika di Gedung Samantha Krida UB, Kamis (17/06/2021).

 

Ia menambahkan, proses antrean dibuka mulai pukul 07.00 WIB. Kemudian pukul 08.00 WIB mulai proses vaksinasi. Adapun proses vaksinasi ini mengikuti standar pada umumnya.

Pertama akan dilihat Nomor Induk Kependudukan (NIK) melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 

Kemudian tahapan skrining, mengecek kondisi calon penerima vaksin, selanjutnya penyuntikan vaksin, setelah itu tahapan observasi untuk melihat gejala setelah suntik vaksin.

 

"Setelah dilakukan vaksinasi kita persilahkan untuk menunggu observasi 15 sampai 30 menit. Kemudian cetak sertifikas dan selesai," ujar dr Syifa, sapaan akrabnya.

 

Ia menjelaskan, vaksinasi kali ini sebagai bentuk dukungan terhadap progam pemerintah untuk mensukseskan percepatan penanganan Covid-19.

 

"Istilahnya jemput bola supaya bisa cepat tercapai target untuk vaksinasi di masyarakat. Pada populasi masyarakat yang rentan seperti pekerja seni," ungkap dokter yang juga penulis buku 'The New Normal Life' ini.

 

Total ada sekitar 50 orang relawan, baik dokter, tenaga medis, perawat dan lainnya bahu membahu melaksanakan vaksinasi. "Mohon doanya semoga lancar, karena ingin membantu Dinkes Kota Malang," ungkap dr Syifa.

 

Sementara itu, Muhammad Bobi menyampaikan, dirinya ikut vaksinasi karena memang membutuhkan. "Ini atas dasar inisiastif sendiri. Daftar secara online, ada linkya. Kemudian diverifikasi oleh panitia," kata Bobi, sapaan akrabnya.

 

Soal Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), ia mengaku belum merasakan. Hanya rasa lemas yang dirasakannya. Panitia mewajibkan calon penerima vaksin untuk sarapan terlebih dahulu  guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

 

"Belum ada, cuma lemas. Tadi sudah sarapan, karena dari panitia diwajibkan untuk sarapan terlebih dahulu," pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Malang Raya Terbaru