• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 19 Mei 2024

Matraman

Ansor Trenggalek Soroti Kenaikan Retribusi Pedagang: Sangat Membebani

Ansor Trenggalek Soroti Kenaikan Retribusi Pedagang: Sangat Membebani
Suasana demo pedagang pasar se-Trenggalek. (Foto: NOJ/Istimewa)
Suasana demo pedagang pasar se-Trenggalek. (Foto: NOJ/Istimewa)

Trenggalek, NU Online Jatim 

Kenaikan retribusi pasar di Trenggalek membuat ratusan pedagang mengeluh. Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek menyoroti bahwa kenaikan tersebut belumlah tepat melihat kondisi para pedagang sangat membebani.

 

Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Muhammad Izzudin Zakki mengungkapkan tidak setuju peningkatan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dengan cara menaikkan restribusi pasar. Ia mengaku pendapatan masyarakat yang bergantung di pasar itu tidak menentu. Bahkan cenderung banyak di bawah standar.

Oleh sebab itu, menurut Agus Muhammad Izzudin Zakki adalah tidak bijak rasanya kalau mereka dibebani lagi dengan pembengkakan biaya restribusi.

 

"Seharusnya pemerintah mengapresiasi kerja mereka yang sudah menghidupkan perekonomian di tingkat kecil. Bukan malah membebani dengan retribusi yang sangat memberatkan," ujar Gus Zakki, saat dikonfirmasi, Selasa (07/05/2024).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Kedunglurah Trenggalek ini menerangkan jika perlu tambah, justru yang perlu diperhatikan penghematan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

 

Pasalnya, Gus Zakki menilai dengan efisiensi anggaran melalui mengurangi rapat-rapat dan perjalanan dinas yang tidak diperlukan. Seperti kata Presiden Jokowi anggaran Rp 1 miliar bisa diarahkan untuk UMKM. Anggaran rapat dan lain-lain Rp 700 juta, sementara untuk pengembangan UMKM Rp 300 juta.

 

"Kalau itu diefisiensi tentu tidak usah melirik lagi jatah kaum kecil mencari nafkah," bebernya.

 

Disinggung perihal memaksimalkan PAD Trenggalek, alumnus Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri ini menjelaskan bisa memaksimalkan potensi lokal. Namun juga tetap mempertimbangkan kemaslahatan banyak orang 

 

"Bisa lewat memaksimalkan potensi wisata dengan terbukanya Jalur Lintas Selatan (JLS)," tutupnya.

 

Sebagai informasi, para pedagang seluruh Kabupaten Trenggalek mengeluh kenaikan pajak retribusi dari Rp 27 ribu per bulan menjadi Rp 116 ribu untuk kios yang berada di dalam. Sementara kios yang terletak di depan dikenai retribusi sebesar Rp 130 ribu. 


Matraman Terbaru