• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Matraman

Aswaja Goes To School, Kenalkan Moderasi Beragama kepada Siswa

Aswaja Goes To School, Kenalkan Moderasi Beragama kepada Siswa
Aswaja Goes To School, Program Aswaja NU Center bekerja sama dengan MAN 1 Nganjuk. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
Aswaja Goes To School, Program Aswaja NU Center bekerja sama dengan MAN 1 Nganjuk. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center Nganjuk bekerja sama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Nganjuk menggelar Aswaja Goes To School guna mengenalkan Aswaja Annahdliyah para siswa. Kegiatan dilaksanakan di Masjid madrasah pada Senin-Selasa (13-14/06/2022).

 

“Tujuannya untuk menanamkan wawasan Islam moderat kepada siswa,” ungkap Kepala MAN 1 Nganjuk, Muh Zuhal kepada NU Online Jatim.

 

Dewan Pakar Aswaja NU Center Nganjuk itu menganggap, moderasi beragama merupakan wadah untuk menunjukkan keberadaan Islam di Indonesia yang khas. Dari sana melahirkan pendidikan Islam di Indonesia yang tentu saja sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia pula.

 

Menurutnya, moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengedepankan pokok-pokok ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.

 

“Intinya, pemahaman Islam moderat sesungguhnya bersumber dari landasan teologis-normatif yang menyebut Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. Nah, para siswa perlu dibekali wawasan itu,” tutur Zuhal.

 

Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri itu mengungkapkan, pihaknya bakal menekankan penguatan moderasi beragama kepada para siswanya di samping penguatan prestasi. Sehingga madrasah mendidik anak tidak hanya kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bagaimana imannya kuat dan perilakunya moderat.

 

“Apalagi nanti setelah menimba ilmu di MAN tentu anak-anak ini melanjutkan ke perguruan tinggi yang di sana banyak bertemu dengan beragam ideologi dan aliran. Dengan anak-anak dibekali pengetahuan moderasi beragama diharapkan memiliki pemikiran moderat,” sambungnya.

 

Terpisah, Wakil Ketua Aswaja NU Center Nganjuk Wahyu Irvana yang merupakan pemateri radikalisme media sosial menuturkan dalam dunia digital khususnya media sosial sering kali terjadi radikalisme yang tidak disadari baik secara kata-kata bahkan sering berupa postingan gambar atau meme yang intinya bermakna radikal.

 

“Perbuatan-perbuatan semacam itu akan mempengaruhi keharmonisan dalam berkehidupan beragama, bersosisal, dan berkewarganegaraan jika dibiarkan,” tuturnya.

 

Dirinya menjelaskan gerakan radikalisme media sosial bisa ditangkal dan diberantas dengan beberapa tindakan yang efektif. Salah satunya siswa dapat memilih dan menyaring informasi sebelum diserap atau bahkan disebarluaskan.

 

“Dengan demikian bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh radikalisme dan memiliki keharmonisan antar suku, ras, dan umat beragama yang lebih baik,” pungkasnya.


Matraman Terbaru