• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Begini Ikhtiar Pondok Tremas Pacitan Tingkatkan Kualitas Guru TPQ

Begini Ikhtiar Pondok Tremas Pacitan Tingkatkan Kualitas Guru TPQ
Ustadz Masrukhan memandu jalannya pelatihan dan penataran calon guru TPQ di Pesantren Tremas. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)
Ustadz Masrukhan memandu jalannya pelatihan dan penataran calon guru TPQ di Pesantren Tremas. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim
Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari, Pacitan akan menggelar Haflah Akhiruddirosah dan Wisuda Purna Belajar Santri Kelas III Madrasah Aliyah Mua’adah pada 21 Sya’ban 1443 H atau 23 Maret 2022. Salah satu kegiatannya adalah pelatihan dan penataran calon ustadz/ustadzah pengelola Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).


Kesempatan kali ini terdapat perbedaan dengan tahun sebelumnya yang biasanya diikuti beberapa pengurus TPQ se-Kecamatan Arjosari. Namun, dikarenakan kondisi masih dalam masa pandemi, hanya diikuti santri Pondok Tremas.


"Peserta yang mengikuti penataran dan pelatihan ini berjumlah 400 santri yang diambil dari kelas III Madrasah Tsanawiyah dan kelas III Madrasah Aliyah Mu’adalah Pondok Tremas," kata panitia pelaksana, Ustadz Dzul Fadli, Sabtu (19/03/2022).


Kegiatan merupakan agenda rutin setiap 2 tahun dengan mendatangkan narasumber yang mahir di bidangnya. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementrian Agama (Kasi Penma Kankemenag)  Kabupaten Pacitan, Abdul Hamid Aminudin.


Sementara narasumber yang dihadirkan yakni Ustadz Wuntat Wawan Sembodo. Dia menyampaikan materi dan langkah jitu bagaimana mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak dengan metodologi Iqro. Hal tersebut tentunya sangat berbeda dibandingkan mengajari orang dewasa.


"Mengajari anak harus menggunakan metode yang asyik, sehingga bisa memahamkan Al-Qur'an," kata pakar berkisah asal Yogyakarta tersebut.


Dengan gaya khasnya yang begitu unik dan menarik perhatian, Ustadz Wuntat berhasil membuat suasana kegiatan begitu ramai dan asyik. Selain itu, dirinya juga memberikan materi tentang bagaimana cara manajemen dan pengelolaan TPQ yang baik.


"Seorang guru harus bisa menyatu dalam dunia mereka yang penuh dengan permainan dan suasana yang begitu mengasyikkan sehingga menjadikan belajar Al-Quran itu sangat menyenangkan," imbuhnya.


Diharapkan, setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini para peserta semakin semangat dalam mengajarkan Al-Qur'an.


"Juga mampu mengembangkan pendidikan di kampung halaman masing-masing," pungkasnya.


Editor:

Matraman Terbaru