• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Dihadiri Menag, Ma'had Aly Al-Tarmasie Gelar Wisuda Marhalah Ula

Dihadiri Menag, Ma'had Aly Al-Tarmasie Gelar Wisuda Marhalah Ula
Suasana wisuda Marhalah Ula (M-1) Angkatan Ke-2 Ma’had Aly Al-Tarmasie. (Foto: Anwar Sanusi for NOJ)
Suasana wisuda Marhalah Ula (M-1) Angkatan Ke-2 Ma’had Aly Al-Tarmasie. (Foto: Anwar Sanusi for NOJ)

Pacitan, NU Online Jatim

Ma’had Aly Al-Tarmasie Tremas, Arjosari, Kabupaten Pacitan menggelar Wisuda Marhalah Ula (M-1) angkatan II Program Fiqih dan Ushul Fiqh pada Ahad (31/10). Kegiatan yang diikuti 20 wisudawan dan 11 wisudawati ini dipusatkan di Halaman Gedung Ma'had Aly Al-Tarmasie.

 

Acara ini menjadi semakin tampak istimewa karena dihadiri KH Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia. Meskipun Gus Yaqut hadir secara virtual.

 

KH Luqman Haris Dimyathi, Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasie menyampaikan, pesantren mempunyai ciri khas yang dilindungi undang-undang sejak tahun 2018. Sedangkan Ma'had Aly sendiri merupakan lembaga pendidikan setelah tingkat Aliyah. 

 

"Kami mempunyai salah satu hak waris negeri ini. Karenanya, pesantren memiliki ciri khas tersendiri yang dilindungi oleh undang-undang,” ungkapnya.

 

Gus Luqman juga menyatakan bahwa Ma'had Aly Al-Tarmasie memiliki banyak kesempatan menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa wisudawan yang sudah diterima di perguruan tinggi melalui jalur beasiswa.

 

Kepada para wisudawan, ia berharap agar nantinya banyak santri yang melanjutkan studi hingga mendapat gelar doktor.

 

"Masa depan Ma'had Aly ada pada kalian. Tolong pikirkan pondok ini bersama-sama. Khususnya yang ada di dalam majelis ini. Saya bercita-cita ada 1000 doktor dari alumni Ma'had Aly,” harapnya.

 

Sementara itu, Gus Yaqut mengungkapkan, tantangan di masa depan tidaklah mudah. Karena sudah memasuki era disrupsi. Ia berpesan bahwa santri harus mampu mengembangkan keilmuannya.

 

 

"Ke depan santri-santri harus pandai dalam beradaptasi menghadapi perkembangan zaman. Mari kita membekali diri dengan keilmuan yang arif dengan lingkungan. Budaya santri yang ada jangan sampai goyah, akan tetapi harus kita kembangkan,” kata Gus Yaqut.


Editor:

Matraman Terbaru