Matraman

Dilantik di Hadapan Masyayikh, Rektor IAIT Pacitan Targetkan Jadi Universitas dalam 3 Tahun

Jumat, 13 Juni 2025 | 09:00 WIB

Dilantik di Hadapan Masyayikh, Rektor IAIT Pacitan Targetkan Jadi Universitas dalam 3 Tahun

pelantikan Struktur Organisasi Institut Agama Islam Attarmasie (IAIT) Pacitan. (Foto: NOJ/Anwar)

Pacitan, NU Online Jatim
Institut Agama Islam Attarmasi (IAIT) Pacitan resmi melantik jajaran pimpinan dan pejabat struktural baru untuk masa khidmat 2025-2030. Prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat di Aula Multipurpose IAIT pada Kamis (12/06/2025) ini menjadi tonggak awal untuk mewujudkan cita-cita besar, yakni transformasi IAIT menjadi universitas.

 

Target tersebut disampaikan secara langsung oleh Rektor IAIT Pacitan, Prof Dr Musa Asy’arie, di hadapan para masyayikh Pondok Tremas, dosen, serta 37 pejabat struktural yang baru saja dikukuhkan. Ia menargetkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan, IAIT Pacitan sudah naik kelas.

 

Dalam sambutannya, Prof. Musa menegaskan bahwa berdirinya IAIT merupakan kelanjutan dari perjuangan para muassis dan masyayikh Pondok Tremas.

 

“Saya bangga dengan berdirinya IAIT. Ini meneruskan perjuangan para masyayikh seperti KH Hamid Dimyathi yang gugur pada Peristiwa Madiun 1948,” ungkapnya.

 

Pemikir nasional itu juga mengutip Surah Ali Imran ayat 191 untuk mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan harus lahir dari proses tafakur dan perenungan mendalam, bukan sekadar hafalan. Ia pun menyerukan agar para pejabat yang dilantik segera bekerja merealisasikan visi bersama.

 

“Setelah ini kalian harus langsung bekerja. Dua atau tiga tahun ke depan, saya ingin IAIT sudah membuka program pascasarjana dan bersiap menjadi universitas. Semua keilmuan bermula dari Pondok Tremas,” tegasnya penuh semangat.

 

Acara ini turut disaksikan oleh jajaran masyayikh Pondok Tremas, antara lain KH Muhammad Habib, KH Abdillah Nawawie, dan KH Achid Turmudzi. Turut mendampingi, Ketua Yayasan Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Fu’ad Chabib Dimyathi.

Kiai Fu'ad, sapaan akrabnya, mengaku bangga dan memandang pelantikan ini sebagai fadhilah atau anugerah dari Allah SWT yang wajib disyukuri.

 

“Kami bangga. Selamat. Semoga berkah untuk semuanya. Para dosen telah diikrarkan dan dicatatkan di hadapan para malaikat. Mudah-mudahan semuanya amanah. Dan terus kembangkan keilmuan yang dinamis mengikuti zaman,” terangnya.

 

Dukungan serupa datang dari Ketua Majelis Ma’arif, KH Luqman Harits Dimyathi. Ia berharap IAIT terus maju tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi yang lahir dari rahim pesantren.

 

“Sesuai kaidah al-muhafadzah ‘ala al-qadim as-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah. Harapan kami, IAIT harus terus berkembang tanpa kehilangan kekhasan pesantren Attarmasi. Ke depan IAIT harus bersinergi dengan Ma’had Aly Al-Tarmasi secara harmonis,” pesannya.

 

Adapun 37 pejabat struktural yang dilantik tertuang dalam Surat Keputusan Rektor IAIT Pacitan Nomor 01.02/IAIT/SK/V/2025. Beberapa nama penting di antaranya Dr. Ali Mufron, M.Pd.I sebagai Wakil Rektor Pelaksana Harian, Achmad Ridlowi sebagai Wakil Rektor I, Rifqi Hamiyal Hadi sebagai Wakil Rektor II, dan M. Farhi Asna sebagai Wakil Rektor III.

 

Dengan pelantikan ini, IAIT Pacitan tidak hanya menata ulang struktur, tetapi juga meneguhkan komitmennya untuk menyatukan tradisi dan transformasi, berpijak pada akar keilmuan pesantren untuk menggapai masa depan sebagai universitas yang unggul dan berdaya saing.