• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Gus Amak Pacitan: Banyak yang Salah Kaprah Memahami Yatim Piatu

Gus Amak Pacitan: Banyak yang Salah Kaprah Memahami Yatim Piatu
Santunan kepada anak yatim di hari Asyura. (Foto: NOJ/ Anwar Sanusi)
Santunan kepada anak yatim di hari Asyura. (Foto: NOJ/ Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim
Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Hammad Al-Alim Harist Dimyathi atau Gus Amak mengatakan saat ini banyak terjadi salah pemahaman tentang pengertian golongan yatim piatu. Menurutnya, seseorang yang ditinggal orang tuanya dan ia sudah baligh maka tidak termasuk dalam sebutan yatim atau piatu.


“Itu siapa yang disebut dengan anak yatim? Jadi, yang disebut dengan anak yatim adalah laki-laki atau perempuan yang belum baligh dan sudah ditinggal orang tuanya. Ini disebut dengan ‘al aitam. Ini yang terkadang kita masih salah kaprah,” katanya.


Penegasan tersebut disampaikan saat Santunan Yatim Piatu dan Dhuafa pada malam 10 Muharam 1444 Hijriyah. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian Khatmil Qur’an dan Shalawat Dalanan Padang Rembulan (SDPR) Sak Madyo bersama Bocah Angon yang digelar di depan Kantor Bupati Pacitan, Ahad (07/08/2022).


Gus Amak menyebutkan, saat ini banyak orang yang pintar tetapi ia tersesat. Hal itu karena ilmu yang dimiliki tidak ditempatkan atau digunakan pada akal pikiran yang sehat, makanya yang akan terjadi ilmu itu akan menjerumuskannya.


“Jadi sebenarnya di hadapan Allah SWT orang yang paling hebat adalah orang yang mampu menggunakan dengan baik akal dan ilmu pengetahuan yang telah Allah berikan,” ucapnya.


Dirinya menambahkan, mayoritas orang mendapatkan perintah dari Allah namun ia tidak segera melaksanakan perintah tersebut. “Itu karena mereka mengedepankan keilmuannya, tapi mohon maaf akalnya tidak dimanfaatkan secara sempurna,” tegasnya.


Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan wujud ikhtiar bersama pemerintah dan semua lembaga untuk memperoleh berkah dan ridha dari Allah SWT.


"Juga untuk keberkahan bagi masyarakat dan Kabupaten Pacitan. Terima kasih untuk para muzakki atas keikhlasan menyisihkan sebagian rezekinya untuk saudara lain yang membutuhkan," katanya.


Diketahui, santunan tersebut diberikan kepada 144 penerima manfaat yang masing-masing mendapatkan uang Rp150 ribu. Acara serupa juga berlangsung serentak di 11 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Pacitan.


Tampak hadir pula dalam acara tersebut Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Sekretaris Daerah Pacitan Heru Wiwoho, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, dan seluruh Forkopimda Pacitan beserta jajarannya.


Matraman Terbaru