• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Jangan Anggap Lemah, Begini Keistimewaan Orang Miskin Menurut Gus Nadjib

Jangan Anggap Lemah, Begini Keistimewaan Orang Miskin Menurut Gus Nadjib
KH M Nadjib Muhammad Al-Imam saat menyampaikan keterangan kitab Tanbihul Ghafilin. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
KH M Nadjib Muhammad Al-Imam saat menyampaikan keterangan kitab Tanbihul Ghafilin. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Tidak sedikit masyarakat sekuler yang memandang rendah orang miskin. Berbeda dengan sudut pandang Islam yang memandang mereka dengan penuh kasih sayang, tidak berdasarkan banyaknya harta yang dimiliki namun seberapa kokoh spiritualitasnya dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
 

Demikian disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Al-Madienah, Denanyar, Jombang KH M Nadjib Muhammad Al-Imam dalam pengajian Kitab Tanbihul Ghafilin yang dilaksanakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Nganjuk pada Jumat (18/12/2021) di Masjid Al-Hikmah Kecamatan Jatikalen.
 

Gus Nadjib menjelaskan jika orang miskin mempunyai beberapa keistimewaan. Pertama, bagi siapa saja yang memberi makan orang miskin, orang tersebut termasuk golongan yang dirindukan surga.
 

"Sebagai contoh Nabi Ibrahim AS yang tidak makan pagi dan sore kecuali bersama orang-orang miskin. Bahkan Nabi Ibrahim rela menempuh perjalanan jauh hanya sekadar mencari  orang untuk menemaninya makan," jelasnya.
 

Kedua, orang-orang miskin akan lebih dulu masuk surga setengah hari daripada orang kaya. Hal itu disebabkan konseskuensi hisabnya lebih mudah karena tidak memiliki banyak harta semasa ia hidup.
 

"Dikatakan dalam hadist riwayat Ibnu Majah, setengah hari di akhirat terasa seperti 500 tahun di dunia," tutur Alumnus Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang tersebut.
 

Ketiga, orang-orang miskin yang sabar dan ridla atas ketetapan Allah SWT dapat menjadi penolong umat. Apabila ia berdoa maka permintaannya akan dikabulkan oleh Allah SWT baik di dunia maupun akhirat.
 

“Rasulullah SAW bersabda manusia mendapat pertolongan dan rezeki sebab adanya doa orang-orang lemah,” imbuhnya.
 

Keempat, orang miskin adalah orang yang dirindukan oleh Rasulullah SAW di surga. Dijelaskan Gus Nadjib, Nabi Muhammad SAW pernah mengharapkan hidup miskin dan digiring di akhirat bersama para fakir miskin.
 

“Ya Allah hidupkanlah aku sebagai seorang miskin, matikanlah aku sebagai seorang miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat bersama kelompoknya orang-orang miskin. Itu adalah doa Rasulullah yang ada dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi,” pungkasnya.
 

Sebagai penutup, Gus Nadjib berpesan supaya Nahdliyyin senantiasa menjaga kualitas keimanan dan martabatnya. Dirinya juga mengingatkan agar tidak putus asa dengan rahmat Allah SWT.
 

Editor: Risma Savhira

​​​​​​​​​​​​​​


Matraman Terbaru