Jejak Syeikh Mahfudz At-Tarmasi Mengglobal hingga Amerika dan Eropa
Senin, 25 November 2024 | 18:00 WIB
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Nama Syeikh Mahfudz At-Tarmasi, ulama besar asal Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, ternyata memiliki pengaruh yang sangat luas hingga ke mancanegara. Karya-karyanya, terutama kitab Hasyiyah al-Tarmasi, masih terus dikaji dan dijadikan rujukan oleh para ulama di berbagai belahan dunia.
Hal tersebut sebagaimana pengalaman dari Gus Ali Mufron, seorang alumni Pondok Tremas yang saat ini tengah menempuh studi di Amerika Serikat. Selama kunjungannya ke DarusSalam Foundation di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Gus Mufron menemukan kitab Hasyiyah al-Tarmasi yang tersimpan rapi di perpustakaan lembaga tersebut.
"DarusSalam Foundation ini merupakan pusat kegiatan keislaman yang cukup besar di Amerika Serikat. Mereka memiliki berbagai program kajian keislaman, termasuk kitab kuning. Yang menarik, disana saya menemukan kitab Hasyiyah al-Tarmasi. Ini menunjukkan bahwa karya para ulama Nusantara, khususnya Syeikh Mahfudz At-Tarmasi, masih sangat relevan dan dipelajari hingga saat ini," ujar Gus Mufron kepada NU Online Jatim melalui pesan WhatsApp, Senin (25/11/2024).
Menurut Gus Mufron, tidak hanya di Amerika, jejak Syeikh Mahfudz At-Tarmasi juga ditemukan di Eropa, tepatnya di Turki. Gus Ali menceritakan bahwa ia juga menemukan kitab Hasyiyah al-Tarmasi di perpustakaan pribadi Syeikh Doktor Asrof Hasan dan Syeikh At-Allamah Muhammad Awwamah, dua orang ulama besar asal Palestina dan Suriah yang kini menetap di Istanbul.
"Syeikh Asrof bahkan sedang melakukan penelitian terhadap kitab Nail al-Ma’mul karya Syeikh Mahfudz At-Tarmasi. Beliau sangat mengagumi karya-karya ulama Nusantara," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gus Ali juga menceritakan bahwa putra Syeikh al-Allamah Muhammad Awwamah, yaitu Syeikh Muhyiddin, yang juga seorang doktor ilmu hadits, berencana untuk berkunjung ke Pondok Tremas pada bulan Januari mendatang.
“Ini menunjukkan betapa besarnya minat para ulama internasional terhadap pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya Pondok Tremas,” pungkasnya.
Penemuan kitab Hasyiyah al-Tarmasi di berbagai belahan dunia membuktikan bahwa warisan intelektual para ulama Nusantara, khususnya Pondok Tremas, memiliki nilai universal yang diakui dunia. Karya-karya mereka tidak hanya menjadi rujukan bagi umat Islam di Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari khazanah keilmuan Islam global.
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
4
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
5
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
Terkini
Lihat Semua