Pacitan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, KH. Hamka Hakim menjelaskan bahwa ibadah puasa bukan hanya perintah bagi umat Nabi Muhammad SAW, tetapi juga bagi umat-umat terdahulu. Hal ini menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang sangat tua dan memiliki keistimewaan tersendiri.
"Diperintahkannya ibadah puasa ini bukan hanya perintah kepada umat Nabi Muhammad, tetapi juga perintah kepada umat-umat terdahulu. Sehingga boleh dikatakan ibadah puasa ini adalah ibadah yang paling tua," ujar Kiai Hamka dikutip dari tayangan kanal YouTube ashabussinema, Kamis (06/03/2025).
Kiai Hamka menjelaskan bahwa puasa adalah ibadah yang sangat personal, hanya diketahui oleh Allah SWT dan orang yang menjalankannya. "Ibadah puasa ini orang lain tidak punya hak untuk menilai puasa seseorang itu benar atau tidak, karena yang tahu hanya antara dirinya dan Allah SWT," tuturnya.
Lebih lanjut, Kiai Hamka menekankan bahwa esensi puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih diri untuk menahan hawa nafsu. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW tentang jihad terbesar, yaitu melawan hawa nafsu.
"Rasulullah SAW menyampaikan kepada umat setelah perang Badar, 'Kita baru selesai dari jihad kecil, kita akan menuju jihad yang lebih besar dari ini.' Jihad apa ya Rasulullah? Jihad melawan hawa nafsu," jelasnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga, karena tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk memahami esensi puasa sebagai latihan untuk meningkatkan kesadaran diri dan ketaatan kepada Allah SWT.
"Puasa itu esensinya adalah kesadaran untuk taat kepada Allah, kesadaran untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang akan menyia-nyiakan pahalanya," tegasnya.