Kiai Marzuki Jelaskan Larangan Tradisi Pesta Besar di Bulan Asyura
Rabu, 19 Juli 2023 | 18:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Jombang, NU Online Jatim
Bulan Asyura atau disingkat Suro menjadi pengingat adanya tradisi larangan menikah bagi masyarakat di Jawa. Bulan Muharram bagi umat islam ini memiliki sejumlah alasan kenapa pernikahan tidak dilaksanakan di bulan Suro.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengatakan, jika tradisi pesta besar di bulan Muharram atau bulan Asyura dilarang karena berbagai alasan. Salah satu larangan itu dikaitkan dengan bentuk penghormatan kepada keluarga Rasulullah SAW yang berduka di bulan Suro.
Mengutip laman resmi NU Kiai Marzuki menjelaskan, jika tradisi ini merupakan bagian dari adab masyarakat terhadap keluarga Rasulullah SAW.
“Dilarangnya menggelar pesta atau acara besar pada bulan Asyura adalah bagian dari adab kita terhadap habaib. Pada bulan itu, ahlul bait termasuk para habaib sedang berduka,” ujarnya yang dilansir dari celah.id., Rabu (19/07/2023).
Sebab momen itu merupakan bulan prihatin bagi anak cucu Rasulullah SAW. Penyebabnya, cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Husain bin Ali bin Abi Thalib mengalami pem-bully-an hingga terbunuh.
Nah dari sinilah Asyura dianggap bulan duka. Kiai Marzuki menerangkan, seseorang yang mengaku cinta nabi tidak pantas menggelar pesta pada bulan Muharram. Termasuk pesta pernikahan. Hal ini dalam rangka menghormati dan menjaga hati ahlul bait dan habaib, sampai-sampai membuat aturan untuk tidak mengadakan pesta atau acara besar di bulan Asyura.
“Umat Islam tidak pantas bersenang-senang saat mengingat wafatnya Husain,” jelasnya.
Ada salah satu kisah agung terkait peristiwa pembantaian 72 anak keturunan nabi dan pengikutnya, yang ditandai dengan gugurnya Sayyidina Husein atas restu Khalifah Yazid bin Mu’awiyah.
Terlebih, masyarakat Jawa terkenal dengan kaidah sopan santunnya. Jika menggelar pesta atau bersenang-senang pada bulan Suro dirasa kurang sopan kepada leluhur.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua