• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Kiai Sutrisno Pacitan: Ramadhan adalah Bulan Riyadhoh

Kiai Sutrisno Pacitan: Ramadhan adalah Bulan Riyadhoh
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, KH Sutrisno. (Foto: NOJ/tangkapan layar Youtube Ashabussinema)
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, KH Sutrisno. (Foto: NOJ/tangkapan layar Youtube Ashabussinema)

Pacitan, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, KH Sutrisno mengatakan, bulan Ramadhan adalah bulan riyadhoh. Karena apa yang dilakukan di bulan suci Ramadhan adalah upaya untuk menahan diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa.


“Kita berharap semua amalan yang kita lakukan itu bisa berbuah dengan pahala, berbuah dengan amalan sholihan maqbulan. Maka riyadhoh di bulan suci Ramadhan ini mulai dari kita menahan dari hawa nafsu, menahan dari segala sesuatu yang bisa membatalkan dan merusak pahala puasa,” katanya dalam tayangan kanal Youtube Ashabussinema, Sabtu (16/03/2024).


Menurutnya, riyadhoh jika diartikan secara umum adalah latihan. Riyadhoh banyak dilaksanakan oleh para santri pondok salaf yang mendalami berbagai macam keilmuan dari gurunya.


“Riyadhoh disitu banyak sekali, mulai dari puasa, ada yang puasa mutih, puasa tarkur ruh, puasa ngrowot, puasa ngebleng, berdzikir, jalan, dan bermacam-macam sesuai dengan harapan. Sedangkan yang melakukan riyadhoh itu harus ada gurunya,” terangnya.


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan memaparkan hasil dari orang yang berpuasa adalah menjadi orang yang bertakwa. Riyadhoh di bulan Ramadhan itu banyak jenisnya, mulai dari membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, qiyamul lail, bersedekah, dan seterusnya.


“Kalau santri mengaji kitab mulai habis shubuh sampai menjelang sahur. Ini adalah riyadhoh semua. Bagaimana kita sebagai makhluk yang mencari keridhaan, kerahmatan, dan kebahagiaan dari Allah SWT,” paparnya.


Kiai Sutrisno menjelaskan, menjaga lisan dan menjaga pandangan itu juga riyadhoh untuk membunuh hawa nafsu. Jadi riyadhoh itu adalah upaya bagaimana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di bulan Ramadhan harus ada peningkatan iman dan peningkatan amal saleh.


“Mudah-mudahan kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT dan menjadi orang yang bersih dari segala dosa. Karena apa yang kita lakukan tidak lain hanya untuk mencari ridha dari Allah SWT,” tandasnya.


Matraman Terbaru