• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

HAJI

Kisah Sarban dan Asminah, Pasangan Calon Haji Tertua dari Madiun

Kisah Sarban dan Asminah, Pasangan Calon Haji Tertua dari Madiun
Pasangan Sarban dan Asminah dari Kabupaten Madiun siap melaksanakan rukun Islam kelima. (Foto: NOJ/tvonenews.com)
Pasangan Sarban dan Asminah dari Kabupaten Madiun siap melaksanakan rukun Islam kelima. (Foto: NOJ/tvonenews.com)

Madiun, NU Online Jatim

Meski usianya sudah tidak muda lagi, namun Sarban (94) dan Asminah (93), menampakkan wajah yang sumringah, lantaran keinginan untuk ibadah haji terwujud. Pasutri asal Dusun Kebondalem Wetan, Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo tersebut tercatat sebagai calon jamaah haji paling tua di Kabupaten Madiun yang berangkat tahun ini.


Sarban mengaku terus mengikuti rangkaian kegiatan persiapan menunaikan ibadah rukun Islam kelima tersebut.


"Mulai dari yang digelar pemkab maupun kelompok bimbingan haji. Alhamdulillah, senang bisa berangkat haji," ujar Sarban sebagaimana dilansir tribunnews.com.


Dijelaskan bahwa kendati usia keduanya telah udzur, namun fisiknya bugar lantaran kebiasaan harian beraktivitas di sawah.


Sarban dan Asminah mengemukakan bahwa dirinya mendaftar haji pada 2016. Kalau normal, harusnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji dua tahun lalu. Namun lantaran terkendala pandemi, akhirnya baru bisa tahun ini.


"Mulanya diberangkatkan pada 2021 lalu. Namun pandemi Covid-19 mengakibatkan keberangkatan jadi tertunda, lantaran waktu itu ada pembatasan kuota haji," ungkapnya.​​​​​​​


Sarban dan Asminah diberangkatkan haji oleh Sundari, anak perempuan yang pernah bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi selama 17 tahun.


Menurut Sundari, ini merupakan bentuk bakti kepada orang tua. Ketika ada sebagian rezeki yang disisihkan, sehingga bisa memberangkatkan orang tuanya ke Tanah Suci.


"Bapak sama ibu sudah menunggu lama ingin pergi haji," tuturnya.​​​​​​​


Sejatinya Sundari juga membiayai pendaftaran haji kakak sulungnya. Niatnya untuk mendampingi kedua orang tuanya selama di Tanah Suci. 


"Namun, tahun ini ada regulasi yang menghapus pendamping dari pihak keluarga. Kalau mau ditunda menunggu kakak pertama berangkat juga kasihan bapak-ibu yang sudah lama ingin berhaji," pungkasnya​​​​​​​.


Matraman Terbaru