• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Matraman

Lebaran di Ponorogo Diwarnai Kuliner Legendaris Ketupat Lepet

Lebaran di Ponorogo Diwarnai Kuliner Legendaris Ketupat Lepet
Ketupat lepet. (Foto: NOJ/sonora)
Ketupat lepet. (Foto: NOJ/sonora)

Ponorogo, NU Online Jatim

 Hari Raya Idul Fitri dihiasi dengan berbagai macam pernak-pernik yang menyenangkan. Tak hanya momen bermaaf-maafan, di Hari Raya Idul Fitri masyarakat juga dapat menemui sajian kuliner yang sangat beragam. 

 

 

Di Ponorogo makanan khas yang hanya disajikan saat lebaran, tidak lain adalah ketupat. Namun ketupat di Ponorogo tepatnya di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo disajikan dengan berbeda yang dinamakan lepet.

 

Lepet merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai di Pulau Jawa. Makanan ini juga menjadi salah satu inovasi bentuk ketupat dengan bahan utama ketan putih. 

 

“Bahan untuk pembuatan Lepet ini saya biasa pakai ketan putih dengan ukuran 1 kilogram, kelapa parut, garam, kacang lotho 1 ons dan janur sebagai pembungkusnya,” ungkap Prisa Nor Afida pembuat ketupat lepet di Desa Kunti.

 

Selain bahan dasarnya yang berbeda dengan ketupat, bentuknya juga memiliki keunikan sendiri yaitu lebih simpel dari pada ketupat biasanya. Bentuknya persegi panjang terbuat dari selembar janur yang dilipat tengahnya lalu dibentuk seperti kantung tanpa dianyam serta diikat dengan beberapa tali tutus yang terbuat dari bambu.

 

Cara pembuatannya sangat mudah. Pertama, rendam ketan putih dan kacang lotho selama satu malam. Kedua, campurkan ketan, kelapa yang diparut, kacang lotho dan garam secukupnya.

 

Ketiga, masukkan ke dalam janur yang berbentuk kantung persegi panjang lalu diikat dengan tali. Dan yang keempat, rebus lepet ke dalam panci tunggu 3-4 jam hingga matang. Olahan lepet yang sudah matang dapat disajikan dengan sayur dan lauk pauk.

 

“Setiap lebaran saya lebih suka membuat lepet dari pada ketupat karena lepet memiliki rasa asin dan gurih, berbeda dengan ketupat biasa yang berbahan dasar beras dan tidak ada rasanya,” ujar Prisa.


Matraman Terbaru