Ponorogo, NU Online Jatim
Pernyataan Bulog yang berencana mengimpor beras membuat petani kecewa. Hal itu dikatakan Ahmad Sarbini selaku Ketua Lembaga Pertanian dan Peternakan Nahdlatul Ulama (LPPNU) Ponorogo, saat dihubungi NU Online Jatim, Rabu (30/11/2022).
Ahmad sapaan akrabnya mengaku banyak petani khususnya Nahdliyin tidak terima dengan hal tersebut. Bahkan mereka sangat kecewa. "Para petani khawatir jika impor dilakukan dapat mempengaruhi anjloknya harga gabah," terangnya.
Selain itu, menurutnya rencana tersebut membuat petani menganggap bahwa pemerintah tidak hadir untuk mereka. Sebab, petani padi akan terdampak oleh kebijakan dari Bulog tersebut.
"Apalagi para petani sebelumnya juga sangat kesulitan mendapatkan pupuk. Tentu kebijakan itu menambah kekecewaan petani," tegas alumnus Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri.
Terkait pupuk, Ahmad menjelaskan pupuk subsidi kuotanya terbatas, sedangkan non subsidi harganya mahal. Selain itu biaya pra tanam hingga panen yang dikeluarkan juga tidak sedikit.
"Ditambah lagi kebijakan itu apabila benar dilakukan bisa memperburuk kondisi petani padi," ungkap mantan aktivis PC PMII Kediri, era tahun 2013.
Ia menambahkan sebaiknya Bulog mengkaji rencana tersebut. Kemudian mengutamakan beras dalam negeri.
"Apalagi kemarin Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini produksi beras dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk dalam memenuhi penugasan Bulog untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) berdasarkan data BPS," tandasnya.
