• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Majelis Alumni IPNU-IPPNU di Ponorogo Beri Catatan dalam Berkhidmat

Majelis Alumni IPNU-IPPNU di Ponorogo Beri Catatan dalam Berkhidmat
Sarasehan dalam rangka Konferancab IPNU-IPPNU Jenangan, Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen M)
Sarasehan dalam rangka Konferancab IPNU-IPPNU Jenangan, Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen M)

Ponorogo, NU Online Jatim
Memeriahkan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jenangan, Kabupaten Ponorogo digelar juga sarasehan. Kegiatan juga dihadiri majelis alumni IPNU dan IPPNU setempat. 
 

“Calon pemimpin IPNU dan IPPNU hendaknya terus senang dan semangat dalam menghadapi era revolusi industri 5.0 yang semakin maju dan meningkatkan persepsi yang baik kepada organisasi,” kata Ketua Majelis Alumni IPNU Kabupaten Ponorogo, Ibnu Tahdam Saifulloh, Sabtu (08/01/2022).
 

Menurutnya, IPNU-IPPNU adalah tonggak terdepan kader NU, karenanya kalian benar-benar diuji dalam berkhidmat. Maka untuk menghadapi ujian harus merasa senang di organisasi.
 

"Karena berorganisasi dengan senang, maka akan solid," katanya pada acara yang dipusatkan di MTS Sedah tersebut.
 

Tahdam sapaannya menuturkan untuk dapat merasa semangat dan senang, maka harus ikhlas dalam berkhidmat. Selanjutnya harus menikmati proses yang dijalani dan jangan cepat mengeluh. 
 

"Dulu, sarana dan prasarana yang ada lebih sulit. Mesin ketik saja masih manual," jelasnya.
 

Ia berpesan kepada kader untuk benar-benar berkhidmat dengan semangat dan senang hati. Kemudian menjaga kekompakan karena hal tersebut menjadi salah satu bagian penting. 
 

"Kalau ada perbedaan selesaikan di forum yang sudah ada. Nanti pasti tidak ada masalah," paparnya.
 

Semakin banyak dan beragamnya latar belakang kader diapresiasi Novi Tri Hartanto selaku alumni. Hal tersebut tentu saja demikian membanggakan. Akan tetapi yang harus digalakkan adalah struktur PAC IPNU dan IPPNU untuk terus bergerak. 
 

"Tantangan hanya satu, yaitu persepsi. Salah mengartikan persepsi bisa fatal. Ketika dipersepsikan jelek, maka sebaik apapun yang kita lakukan akan semakin jelek," tutur Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo ini. 
 

Ia menambahkan bahwa aktif di organisasi tidak semata berorientasi hasil, namun proses. Dengan demikian, ketika berproses tersebut untuk menghindari melakukan kesalahan yang berulang-ulang. 
 

"Maka perbaikan terhadap kesalahan harus diutamakan agar persepsi baik terbangun di era kecepatan revolusi industri 5.0. Solusinya harus mengedepankan akhlak dan bersanad ke NU," pungkasnya. 


Editor:

Matraman Terbaru