• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

Milad 2 Abad, Pondok Tremas Sabet Rekor Muri Sajian Nasi Tiwul Terbanyak

Milad 2 Abad, Pondok Tremas Sabet Rekor Muri Sajian Nasi Tiwul Terbanyak
Penyerahan rekor muri. (Foto: NOJ/Anwar)
Penyerahan rekor muri. (Foto: NOJ/Anwar)

Pacitan, NU Online Jatim

Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan memecahkan rekor dunia sebagai pemrakarsa dan penyelenggara sajian nasi tiwul terbanyak, yakni 2.151 tampah. Rekor Muri itu diraih berkat penyelenggaraan acara bertajuk ‘Madang Gedhen’ yang dirangkaian peringatan 2 abad berdirinya PIP Tremas Pacitan.

 

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya piagam penghargaan Muri nomor 1485/R.Muri/XII/2023 yang diserahkan kepada Pondok Tremas Pacitan pada Rabu (27/12/2023) petang.

 

"Semula panitia menginformasikan akan menyediakan nasi tiwul sebanyak 2 ribu porsi. Namun, setelah kami lakukan penghitungan ternyata tidak hanya 2 ribu saja, tapi ada 2.151 tampah nasi tiwul," kata Penyelenggara Rekor Muri, Fida dalam sambutannya di hadapan ribuan santri, wali santri, dan alumni.

 

Usai kuliner khas Jawa Timur itu disiapkan, panitia mulai membagikan kepada santri, wali santri, para tamu undangan, alumni, hingga masyarakat umum. Pembagian nasi tiwul dilakukan secara gratis dan satu porsi dapat dinikmati 5 sampai 6 orang.

 

Di sisi lain, acara makan besar tersebut disambut antusias oleh puluhan ribu pengunjung. Hal ini terlihat dari padatnya pengunjung yang hadir, mulai dari panggung utama hingga berjarak sekitar dua kilometer. Pengunjung mengaku senang dapat hadir di acara tersebut. Hal ini juga dirasakan oleh wali santri, yang dapat sekaligus menjenguk putra-putrinya yang tengah mondok.

 

 "Alhamdulillah senang, sekalian menjenguk anak. Tiwulnya juga enak, apalagi dengan cara (kembulan) seperti ini," imbuh wali santri asal Pekalongan, Sukardi.

 

Menurut Sukardi, acaranya menarik karena menjadi salah satu cara mengenalkan kuliner khas lokal agar eksis di masyarakat luas. Di samping untuk menunjukkan budaya santri yang erat dengan rasa kekeluargaan.

 

"Semoga ke depan, Pondok Tremas Pacitan bisa semakin sukses mengajarkan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat luas melalui santri-santrinya," harapnya.


Matraman Terbaru