Tulungagung, NU Online Jatim
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Ulama (NU) Tarbiyatul Islamiyah Tulungagung bentuk Satuan Tugas (Satgas) Ma’arif Bermartabat Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan, Perundungan, dan Intoleransi (P2KPI). Hal ini sebagai tindak lanjut hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU beberapa waktu lalu.
Kepala MINU Tarbiyatul Islamiyah, Kholik Nawawi menjelaskan, satgas ini terdiri dari beberapa elemen sivitas akademik madrasah. Meliputi, guru, pelaksana Unit Kesehatan Sekolah (UKS), siswa, dan wali murid.
"Total anggota satgas ini berjumlah 9 orang. Satgas ini berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kekerasan, perundungan dan intoleransi. Kita mengacu kepada edaran LP Ma’arif PBNU terkait adanya Satgas Ma’arif Bermartabat ini," ungkapnya, Selasa (20/09/2022).
Ia menambahkan, pertama yang dilakukan soal pencegahan kekerasan dan perundungan dengan melakukan berbagai sosialisasi. Selain itu memasang pamflet sebagai edukasi dalam sosial media (sosmed) kepada wali murid dan pihak terkait.
Selanjutnya, pihak madrasah juga rutin memberikan sosialisasi kepada siswa. Serta, memberikan pengetahuan bahwa jangan sampai ada kekerasan, perundungan atau bullying di lingkungan madrasah.
"Karena sesungguhnya madrasah adalah prototipe terbaik untuk pendidikan," ungkap pria yang juga Sekretaris LP Ma’arif NU Tulungagung.
Kholik menjelaskan, agenda peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-93 LP Ma’arif NU yang dilaksanakan MI Tarbiyatul Islamiyah pada Senin (19/09/2022) itu merupakan imbauan dari LP Ma’arif PBNU.
"Kegiatan itu diikuti oleh seluruh dewan guru, siswa-siswi dan juga guru magang dari mahasiswa PGMI UIN SATU Tulungagung," tuturnya.
Pihaknya berharap, dengan peringatan ini segenap guru bisa lebih kompak serta semangat, sesuai dengan tema Harlah ke-93 LP Ma’arif NU yaitu 'Bergerak Bersama untuk Bangkit dan Bermartabat’.
"Termasuk memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk mengingat, mendoakan, dan mengikuti para muassis NU dan LP Ma’arif NU," tandasnya.
