• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi Dorong Santri Berdakwah di Media Sosial

Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi Dorong Santri Berdakwah di Media Sosial
Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi, KH  Luqman Al-Hakim Harits Dimyathi. (Foto: NOJ/TI)
Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi, KH  Luqman Al-Hakim Harits Dimyathi. (Foto: NOJ/TI)

Pacitan, NU Online Jatim
Mahasantri Ma'had Aly Al-Tarmasi Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan menggelar 'Ngaji Media Sosial'. Acara dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting pada Jumat (11/02/2022).
 

Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi, KH  Luqman Al-Hakim Harits Dimyathi mengatakan bahwa media sosial merupakan salah satu komponen penting yang memberikan kemudahan dalam berdakwah. Memanfaatkan teknologi dengan baik harus mulai digencarkan. Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar.
 

"Ma'had Aly Al-Tarmasi hari ini baru gencar-gencarnya akan menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Arab. Tentu kita akan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan hal tersebut," kata kiai yang mendapatkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Surakarta ini.
 

Senada dengan hal tersebut disampaikan Direktur NU Online Savic Aly selaku narasumber dalam ngaji medsos perdana ini. Dirinya  menjelaskan bahwa di Indonesia pengguna internet sudah mencapai lebih dari 180 juta dan dalam waktu dekat bisa mencapai 200 juta. 
 

Dijelaskannya, menurut data tersebut, utamanya bagi kaum muda, berdakwah menggunakan media sosial merupakan suatu keharusan. Karena, hanya dengan hal tersebut dakwah bisa menjangkau ke masyarakat luas.
 

"Dakwah bil medsos hari ini sudah tak terelakkan lagi, karena rata-rata masyarakat merupakan pengguna gawai," jelasnya. 
 

Dia mengimbau, para santri dan komunitas pesantren dapat memperluas pendidikan keagamaannya ke publik. Beberapa pondok besar sudah mulai menggencarkan dakwahnya melalui media. 
 

"Kita ambil contoh Gus Baha. Dengan adanya kanal 'Santri Gayeng', jutaan orang dapat ikut mengaji dengan beliau, meskipun proses pendidikannya tetap di pesantren," imbuhnya.
 

Dirinya tidak menampik kalau di Tremas banyak sosok alim. Masalahnya sekarang adalah bagaimana kajian agama yang disampaikan sejumlah ahli agama di pesantren legendaris ini dapat pula diikuti kalangan dalam jumlah yang lebih luas.
 

“Bila kajian-kajian yang ada bisa dinikmati secara online, masyarakat akan sangat berterima kasih,” tutup dia. 


Penulis: Muhdhori Ahmad


Editor:

Matraman Terbaru