Ponorogo, NU Online Jatim
Ada yang berbeda dari puncak hari lahir ke-99 NU di halaman Masjid NU, Jalan Sultan Agung, Ponorogo, Ahad (13/03/2022). Karena di antara tenda yang berdiri kokoh di sisi sebelah kanan dan dipadati Nahdliyin, terdapat stan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Pemuda Ansor (Pemda).
Sekolah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU tersebut turut serta mengenalkan produk pupuk organik kepada Nahdliyin yang hadir.
Keberadaan pupuk berangkat dari rasa kepedulian terhadap lingkungan. Hal tersebut karena banyaknya limbah kotoran hewan ternak sapi yang dibuang ke sungai di kawasan Kecamatan Pudak, Pulung, dan Sooko.
Rudianto selaku Direktur Teaching Factory (Tefa) SMK 1 Pemda Ponorogo beserta rekan-rekannya berinisiatif mengolah limbah kotoran hewan tersebut menjadi pupuk organik dengan nama Zero Waste.
"Populasi sapi di Kecamatan Pudak, Pulung, dan Sooko mencapai 18.000 lebih. Yang mana limbah kotorannya dibuang di sungai. Melihat hal itu kami beserta teman-teman punya inisiatif untuk mengolahnya menjadi pupuk organik," terangnya kepada NU Online Jatim.
Peluncuran pupuk tersebut telah dilakukan pertengahan Desember lalu dan diberi nama zero waste yang berarti bebas limbah. Produk ini sementara telah dipasarkan di wilayah Ponorogo dan melalui platform online.
Dalam memperingati dan turut serta mencari keberkahan Harlah ke-99 NU, produk zero waste memberikan potongan harga yang demikian tinggi. Hal tersebut diberikan khusus untuk Nahdliyin yang hadir.
"Khusus hari ini, dalam rangka Harlah ke-99 NU kami memberikan diskon 70 persen dari harga pasaran Rp50.000 setiap liter menjadi Rp15.000,” ungkapnya.
Harlah yang dipusatkan di halaman Masjid NU tersebut diadakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Ponorogo. Acara dihadiri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), lembaga dan badan otonom. Demikian pula berkenan hadir, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Ketua PC LDNU Ponorogo, Kiai Muhammad Nur Sholihin, sejumlah santri dan jamaah NU dari berbagai kawasan.
Penulis: Arisel
