• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Perdalam Keilmuan, Mahasantri Tebuireng Gelar Seminar Internasional Secara Virtual

Perdalam Keilmuan, Mahasantri Tebuireng Gelar Seminar Internasional Secara Virtual
Cuplikan suasana seminar virtual yang diadakan DEMA Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng. (Foto : NOJ/ Dimas)
Cuplikan suasana seminar virtual yang diadakan DEMA Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng. (Foto : NOJ/ Dimas)

Jombang, NU Online Jatim

Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang mengelar seminar Internasional dengan mendatangkan narasumber Syaikh Dr. Muhammad Al-Ninowy. Seminar tersebut adalah satu dari kegiatan rutinan diskusi Dewan Eksekutif Mahasantri Ma’had Aly (DEMA) untuk mengasah kemampuan intelektual para mahasantri.

 

Seminar dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom sehingga dapat diikuti oleh para mahasantri. Selain itu adapula dari unsur dosen yang masih berada di rumah masing-masing dan peserta yang berasal dari luar Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

 

Seminar yang bertema “How to be a Traditional ulama In the Age of internet” membahas betapa pentingnya peran ulama tradisional dalam menghadapi era internet.

 

Syaikh Dr. Muhammad Al-Ninowy menuturkan, kedudukan seorang pencari ilmu sangatlah tinggi. “Barang siapa yang mencari semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah, maka ia akan dimudahkan jalannya menuju surganya,” katanya.

 

Ia juga memaparkan,  terdapat keterkaitan antara adab ilmi dan zuhud. “Seorang pencari ilmu tidak akan sampai pada keberhasilan berproses belajar, bila tidak disertai dengan tingkah laku tawadhu dan khidmat (mengbadi) kepada guru,” ungkap pendiri dan Direktur Planet Mercy dan Madina Institute ini.

 

Seminar berskala internasional tersebut diikuti sangat antusias oleh para peserta, sehingga terjadi dialog aktif dengan Syaikh Dr Muhammad Al-Ninowy.

 

Rizki Mubarok, salah seorang peserta yang juga mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng menanyakan perihal seberapa jauh seorang pencari ilmu menggunakan media saat ini untuk proses belajar.

 

Syaikh Dr Muhammad Al-Ninowy memaparkan bahwa diperbolehkan seorang pencari ilmu untuk menggunakan media internet dalam proses belajar. Tetapi untuk semata-mata mencari informasi bukan keilmuan pokok.

 

“Kita harus dapat membedakan, antara mencari informasi dan mencari ilmu. Bila untuk mencari informasi, media saat ini sangatlah baik untuk digunakan. Tetapi untuk mencari suatu keilmuan ataupun sanad, kita harus tetap belajar kepada para ulama yang terdahulu melalu karyanya berupa kitab-kitab yang terdahulu. Dan juga mencari seorang guru yang sanadnya tersambung,” terang Syaikh Dr Muhammad Al-Ninowy.

 

Menurutnya, informasi masih bersifat benar dan salah. Sedangkan keilmuan harus benar-benar bersifat kebenaran mutlak. Maka mencari informasi melalui media internet sah-sah saja.

 

Acara seminar yang diikuti oleh sekitar 200 orang ini ditutup dengan pembacaan doa’ untuk kebaikan dunia kita yang saat ini sedang dilanda oleh wabah besar. Doa dipimpin langsung oleh Syaikh Dr Muhammad Al-Ninowy.

 

Penulis : Dimas Setyawan

Editor : Romza


Editor:

Matraman Terbaru