• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

HAJI

Puluhan Tahun Tukang Pijit Asal Jombang Menabung untuk Berangkat Haji

Puluhan Tahun Tukang Pijit Asal Jombang Menabung untuk Berangkat Haji
Tukang pijit dari Jombang, Solati akan berangkat haji tahun ini. (Foto: NOJ/Memorandum.co.id)
Tukang pijit dari Jombang, Solati akan berangkat haji tahun ini. (Foto: NOJ/Memorandum.co.id)

Jombang, NU Online Jatim

Banyak cara yang dilakukan calon jamaah haji untuk dapat menyempurnakan rukun Islam kelima menuju baitullah. Salah satunya adalah Solati, warga Desa Menganto, Mojowarno, Jombang yang berprofesi sebagai tukang pijit.

 

Perempuan berusia 94 tersebut tersebut tercatat sebagai calon haji tertua di Jombang yang akan diterbangkan ke Tanah Suci tahun ini. Dia harus menabung hingga 64 tahun dengan menyisihkan pemberian warga yang membutuhkan jasanya yakni memijit.


Dijelaskan sang anak, Tiami bahwa ibunya berniat haji sejak usia 30 tahun. Sejak saat itu pula, Solati rajin menyisihkan penghasilannya dari memijat bayi dan buruh tani untuk ditabung.


Besaran uang yang disisihkan tergantung penghasilannya. Sebab upah dari memijat tersebut tidaklah menentu karena tidak menentukan biaya alias seikhlasnya. Ada yang memberi Rp20 ribu hingga Rp100 ribu dari pasien yang datang.


"Awalnya dulu yang ditabung dengan disimpan di dompet gitu saja. Baru tahun 2013 itu saya mendampingi agar disimpan di bank," kata Tiami kepada wartawan di rumah ibunya sebagaimana dilansir DetikJatim.


Man jadda wajada bahwa siapa yang sungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil. Dan buah dari kegigihannya menabung sedikit demi sedikit tersebut, Solati akhirnya bisa melunasi ongkos naik haji yang nilainya hampir Rp56 juta. Bahkan, janda 4 anak ini sudah 2 kali menunaikan umrah dari hasil menabung.


"Bayar haji kali ini hampir Rp56 juta. Belum lain-lain, misalnya tes kesehatan, paspor juga bayar, tasyakuran, hingga membeli oleh-oleh," terang Tiami.


Menurut Tiami, ibunya mendaftar naik haji sejak 2018. Pemberangkatannya tahun 2020 tertunda karena pandemi Covid-19. Sedangkan rencana pemberangkatan tahun 2022 tertunda karena pembatasan usia.


Ketekunan Solati menabung dan penantian panjangnya kini berbuah manis. Ia akan diberangkatkan ke Tanah Suci 13 Juni nanti. Tiami berharap perjalanan haji ibunya berjalan lancar.


"Saya sebagai anaknya, untuk mendampingi kan tidak bisa. Saya doakan semoga sehat, di sana sehat, pulangnya juga sehat," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Jombang, Ilham Rochim menyebut, Solati merupakan satu dari 51 CJH lansia asal Kota Santri yang berangkat tahun ini.


"Menurut data di Siskohat beliau tertua di Jombang," tandasnya.​​​


Matraman Terbaru