Mojokerto, NU Online Jatim
Gus M Ainul Mubarok, salah satu Pengurus Wilayah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jawa Timur, berpesan agar warga, terutama Nahdliyin muda, agar bisa memilih dan memilah majelis dzikir dan shalawat yang sesuai dengan haluan Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah. Di posisi ini pula Rijalul Ansor berperan penting.
“Saat ini banyak sekali bermunculan majelis-majelis dzikir dan shalawat di tengah masyarakat, maka kita semua harus bisa memilih mana yang benar-benar Aswaja Annahdliyah dan mana yang bukan, karena biasanya hampir semua mengaku Aswaja, tapi nyatanya bukan Aswaja Annahdliyah yang tegas bersemboyan NKRI harga mati, nderek kiai sampai mati,” katanya dalam kegiatan rutin MDS Rijalul Ansor Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Ahad (10/01/2022).
Di acara yang dilaksanakan di Miftahul Jannah Desa Mojorejo, kecamatan setempat itu, Gus Barok, sapaan akrabnya, senang Rijalul Ansor mengawal dan istiqamah menghidupkan amaliyah Aswaja tanpa meninggalkan bendera Aswaja Annahdliyah, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
“Dengan bendera NU, maka amaliyah yang dilakukan adalah pasti Aswaja Annahdliyah, dan tetap berkomitmen menyambungkan sanad dengan muassis NU, masyayikh NU, aulia, dan ahli tarekat Aswaja,” ujar salah satu gawagis dan pengajar di Pondok Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum Pacet, Mojokerto, tersebut.
"Kepada Gus Ibrahim, Gus Mu'amar dan yang lain-lain, selamat berjuang, mengawal amaliyah Ahlussunah wal Jamaah, memasyarakatkan amaliyah Ahlussunah wal Jamaah. Upayakan sampai ranting istighatsahan, ratiban, tahlilan, shalawatan semua, tapi tetap NKRI harga mati, istiqamah nderek kiai," kata Gus Barok.
Dia mengimbau agar Rijalul Ansor istiqamah mengawal ajaran Aswaja Annahdliyah dengan memperbanyak kegiatan rutin.
“Jadi, kita sabagai santri, pemuda NU, wajib ikut para ulama, masyayikh NU, untuk istiqamah membumikan, mengamalkan dan mengawal ajaran Aswaja ini dengan lebih memperbanyak kegiatan kegiatan rutin di ranting-ranting,” pungkasnya.
