• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Semangat Muhasabah dan Menghindari Hal Negatif Malam Pergantian Tahun

Semangat Muhasabah dan Menghindari Hal Negatif Malam Pergantian Tahun
Ilustrasi malam tahun baru. (Foto: NOJ/Istimewa)
Ilustrasi malam tahun baru. (Foto: NOJ/Istimewa)

Trenggalek, NU Online Jatim

Beberapa jam lagi tahun masehi berganti ke 2023. Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jatim, Agus H Zahro Wardi mengungkapkan dalam menyikapi malam tahun baru dan menyongsong tahun 2023, perlu muhasabah dan menghindari perbuatan negatif.

 

Gus Zahro menyebutkan, merayakan tahun baru sudah menjadi tradisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini dilakukan oleh berbagai suku dan agama karena semangat yang dibawa adalah senang dan bersyukur.

 

Oleh karena itu, pihaknya menjelaskan dari kajian agama Islam, pada dasarnya tentu tidak masalah. Namun menjadi masalah ketika diperingati dengan euforia berlebihan dengan perbuatan tercela.

 

"Menjadi tidak boleh apabila dibarengi dengan hal-hal yang negatif dan diharamkan yang pelaksanaannya ini yang menjadi masalah. Akan tetapi harus disertai dengan muhasabah diri karena di tahun kemarin ini masih banyak kekurangan-kekurangan," ungkap Gus Zahro, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/12/2022).

 

Kiai muda yang juga Dosen Pascasarjana Ma'had Aly Lirboyo Kota Kediri ini mengulas beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memperingati malam tahun baru 2023. Pertama, harus menjaga jangan sampai pelaksanaannya dibarengi dengan hal-hal yang haram atau yang negatif. 

 

"Menghindari seperti minuman-minuman keras, pelampiasan nafsu pada lawan jenis yang tidak halal hingga digunakan momen untuk berpacaran hingga bercumbu," terangnya.

 

Kedua, menghindari vandalisme atau mencorat-coret tembok atau tempat fasilitas umum. Ketiga, menghindari perayaan tahun hari ini mengganggu ketertiban umum. Karena harus menjaga dan menghormati orang lain.

 

"Sudah diatur dalam kebebasan berkumpul termasuk arak-arakan hingga konvoi ini harus dihindari. Karena ini biasanya memicu keributan kemudian juga mengganggu pengguna jalan bagi masyarakat umum," ujarnya.

 

Ketua Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Trenggalek ini menambahkan, sesungguhnya perayaan tersebut bisa diganti atau diarahkan terhadap hal-hal yang baik. Misalnya ramai-ramai untuk bersih-bersih lingkungan, bersih-bersih sungai, hingga sedekah membantu korban bencana.

 

"Bisa juga dirayakan dengan berbuat yang bernilai sosial dan ibadah. Paling tidak pelaksanaannya tidak haram, paling tidak hanya ngopi-ngopi bareng. Saya kira itu tentang menyikapi malam tahun baru," tambahnya.


Matraman Terbaru