Pacitan, NU Online Jatim
Hingga kini, perhatian kepada guru ngaji di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) maupun Madrasah Diniyah (Madin) kurang menggembirakan. Sehingga mereka kerap merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beluam lagi para dluafa. Karenanya, perlu bagi warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin yang mampu untuk saling membantu agar guru ngaji dan dluafa bisa merasakan kehidupan seperti yang orang lain rasakan.
Hal itulah yang menjadi motivasi Pengurus Cabang (PC) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pacitan untuk turut serta turun tangan. Setelah satu hari sebelumnya memberikan bingkisan lebaran kepada insan transportasi, kali ini pentasarufan menyapa ratusan pengajar Al-Qur’an dan ribuan dluafa di kawasan setempat.
Ketua PC NU Care-LAZISNU Pacitan, Syifa’ul Djanan memaparkan terkait jumlah perolehan zakat beras, serta puluhan hingga ratusan juta hasil infaq dan shadaqah yang diamanahkan melalui NU Care-LAZISNU Pacitan.
“Perolehan kita selama menerima zakat beras ada 3.930 ton, infaq Rp. 113.806 juta, dan shadaqah Rp. 22.633 juta,” katanya, Selasa (11/05/2021).
Secara simbolis penyerahan hasil zakat, infaq dan shadaqah maupun pendistribusian ratusan paket hari raya diberangkatkan oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji. Selain mengimbau terkait pelaksanaan shalat Idul Fitri, bupati jugamengapresiasi kegiatan tersebut.
“Ini sangat bagus sekali, karena NU Care-LAZISNU bukan hanya membantu insan transportasi dan kaum dluafa. Tetapi juga memperhatikan guru ngaji,” katanya.
Sementara itu, salah satu pengajar Al-Qur’an di Desa Banjarsari, Sugianto mengaku sangat bersyukur karena mendapat perhatian dari NU Care-LAZISNU Pacitan. Lelaki pengrajin batu bata tersebut terlihat semringah menerima paket lebaran tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih dan semoga ini menjadi amal bapak ibu yang telah mendonasikan rezekinya melalui NU Care-LAZISNU Pacitan.” ucapnya.
Editor: Syaifullah
