Matraman

Sistem by Digital, LAZISNU Tulungagung Capai Laporan Keuangan Terbaik se-Jatim

Ahad, 16 Maret 2025 | 09:00 WIB

Sistem by Digital, LAZISNU Tulungagung Capai Laporan Keuangan Terbaik se-Jatim

Ketua LAZISNU Tulungagung, Gus Lukman Hakim. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Digital merupakan suatu keniscayaan untuk membantu seluruh pekerjaan, salah satunya NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Tulungagung. Hampir dua tahun menggunakan sistem by digital untuk manajemen keuangan sampai tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).


Alhasil, LAZISNU Tulungagung memperoleh apresiasi penghargaan dari NU Care-LAZISNU Jawa Timur yakni terbaik kategori 'Konsolidasi Laporan Keuangan ZIS tahun 2025'.


Ketua Pengurus Cabang (PC) LAZISNU Tulungagung, Gus Lukman Hakim mengatakan, capaian ini dari Pengurus Wilayah (PW) melihat Tulungagung sukses dengan penggunaan sistem. Sistem tersebut berjalan sampai tingkat MWCNU terkait pelaporan keuangan.


"Kita memanfaatkan sistem bekerja sama dengan BSI kalau tidak salah di akhir 2023 kita jalin MoU. Sementara kita masih di level MWCNU, kita juga terkendala dengan SDM, di kita itu juga tidak semua mampu," ujarnya, Sabtu (15/03/2025).


Menurutnya, kerja sama dengan perbankan ini sudah dimulai pada akhir 2023. Dua layanan yang dipakai adalah giro sekaligus dengan ke-agen-an. "Kami by rekening sehingga keluar masuk terkonsolidasi dengan baik ke LAZISNU PCNU, sehingga data terintegrasi, keluar masuk tetap di MWCNU itu yang menjadikan data itu terintegrasi otomatis," ungkapnya.


Gus Lukman memaparkan, sistem digital kolaborasi ini seiring berjalannya waktu masih butuh pengembangan. Ia mengaku, pelaporan ini kelak sempurna apabila bisa sampai pengurus ranting. Namun masih belum siap dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola jika sampai tingkat ranting.


"Kita menunggu ketika PCNU sudah mampu menguasai (semua) berarti akan kita breakdown ke ranting dalam waktu dekat. Sementara rencana ke depan kita akan breakdown hingga ranting di MWCNU Karangrejo," ulasnya.


Dirinya menyebut, untuk capaian penerimaan infaq shadaqah di 2024 mengalami penurunan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal serupa juga dialami oleh PBNU dan juga PWNU Jawa Timur. Jumlah selama 2024 penerimaan LAZISNU Tulungagung sebesar Rp5,34 miliar. Jumlah ini di luar zakat fitrah dan kurban, sedangkan untuk penyalurannya ke beberapa program prioritas mulai NU Cerdas sampai NU Sehat.


Tak hanya itu, ada bangunan PAUD yang roboh, LAZISNU hadir memberikan bantuan untuk pembangunan TPQ di dua titik. Membangun madrasah dan sekolah serta pelatihan-pelatihan kewirausahaan, yang masuk di NU Berdaya. 


Selanjutnya, LAZISNU Tulungagung menyalurkan melalui program NU Sehat dengan memfasilitasi ambulans. Kendati armada masih meminjam, namun yang membiayai dari PCNU. Seperti pengobatan ke Dr Soetomo maupun ke Jakarta, pihaknya yang memfasilitasi dan membiayai transportasi, sehingga penerima manfaat terbantu di luar pengobatan yang juga cukup banyak.


"Sebab pengobatan semua di cover BPJS. Namun ketika perjalanan dan selama pendampingan berobat ke Malang misalnya, keluarga kurang mampu tidak punya uang sama sekali pasti kesulitan, itu kita bantu. Lebih ke situ bukan ke pengobatannya, tapi ke transportasinya," tutupnya.