Terinspirasi Orang Tua, Lansia 55 Tahun Ikuti Diklatsar Banser di Ponorogo
Jumat, 3 Januari 2025 | 15:00 WIB
Arisel Wiji Aningrum
Kontributor
Ponorogo, NU Online Jatim
Mbah Mariono, salah satu peserta lanjut usia (lansia) dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan/Kabupaten Ponorogo semangat perjuangannya tidak pernah padam, meski usianya terus bertambah.
Ia mengikuti pelatihan dengan motivasi tinggi karena terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya sebagai pejuang pra-kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Di usianya yang ke-55 tahun, Mariono masih menunjukkan semangat luar biasa dalam setiap sesi pelatihan, baik fisik maupun materi keorganisasian. Ia mengaku, langkahnya mengikuti Diklatsar Banser adalah bentuk penghormatan terhadap pengorbanan orang tuanya yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.
"Orang tua saya dulu adalah pejuang yang ikut mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Saya merasa terpanggil untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka melalui jalan pengabdian bersama Banser," ujarnya dengan penuh haru, Kamis (02/01/2025).
Dengan langkah mantap, pria kelahiran Ponorogo 16 Agustus 1969 ini menegaskan, usia bukan halangan untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan bangsa. "Bagi saya, perjuangan tidak berhenti hanya karena usia. Selama kita masih bisa bergerak, kita harus terus berjuang," pungkas Mariono penuh semangat.
Kisah Mariono mendapat perhatian dan apresiasi dari panitia dan peserta lainnya. Ketua PAC GP Ansor Ponorogo, Muhibbudin mengungkapkan, semangat yang ditunjukkan oleh Mbah Mariono menjadi inspirasi bagi generasi muda.
"Beliau mengajarkan kepada kita semua bahwa perjuangan tidak pernah berakhir, apa yang beliau lakukan adalah wujud cinta pada negeri dan agama," tuturnya.
Diklatsar Banser yang diadakan di Pondok Pesantren Nurul Hikam pada Sabtu hingga Selasa (28-31/12/2024) ini bertujuan untuk membentuk kader yang siap mengabdi di berbagai bidang, termasuk sosial, keamanan, dan kebencanaan.
“Kehadiran Mariono dengan motivasi yang mendalam ini menjadi pelajaran berharga bahwa setiap generasi memiliki tanggung jawab melanjutkan perjuangan para pendahulunya,” tandasnya.
Penulis: Adika Bagus
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua