Tragedi Pancer Door, Pondok Tremas Terlibat Aktif dalam Penanganan Korban
Selasa, 24 Juni 2025 | 10:00 WIB

Penanganan korban tenggelam di Pantai Pancer Door oleh Tim Kesehatan Pondok Tremas. (Foto: NOJ/Istimewa)
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Insiden tenggelamnya empat wisatawan asal Mojokerto di muara Pantai Pancer Door, Pacitan, pada Kamis (19/06/2025) lalu menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak. Di balik operasi pencarian yang intensif, Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari, turut menunjukkan kepedulian dan peran aktifnya, khususnya melalui tim kesehatan dalam membantu penanganan korban.
Tim Kesehatan Pondok Tremas, Edi Aris mengungkapkan bahwa pihak pondok terlibat langsung dalam proses penanganan jenazah. "Kami terlibat dalam kapasitas pengantaran korban dari TKP menuju rumah sakit, kemudian lanjut disucikan di pondok dan diantar langsung ke rumah duka," jelas Edi saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Senin (23/06/2025).
Informasi mengenai tragedi ini diterima pondok melalui dua jalur utama. "Melalui keluarga korban yang mana keluarga korban tersebut masih saudara dari Bu Nyai Pondok. Selain itu, masyarakat sekitar lokasi kejadian juga memberikan konfirmasi langsung kepada pihak pondok," ujarnya.
Edi menambahkan bahwa seluruh korban langsung dirujuk ke RSUD dr. Darsono Pacitan untuk proses identifikasi lebih lanjut, seperti sidik jari dan pengenalan wajah. Untuk mendukung penanganan ini, Pondok Tremas hanya menggunakan armada ambulans miliknya.
"Semua korban dirujuk ke Rumah Sakit Darsono untuk identifikasi korban, berupa sidik jari serta pengenalan wajah," tegasnya.
Koordinasi aktif juga dijalin oleh pihak pondok dengan berbagai instansi terkait. Laporan awal melibatkan koordinasi internal pengurus dan staf kesehatan pondok, serta informasi dari masyarakat, saksi mata, dan keluarga korban. Selanjutnya, koordinasi berlanjut dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas yang terlibat aktif dalam operasi pencarian dan penyelamatan, Kepolisian yang fokus pada aspek keamanan insiden, serta Dinas Kesehatan yang berperan dalam penanganan medis dan identifikasi.
Melihat kembali insiden tragis ini, Tim Kesehatan Pondok Tremas menyampaikan beberapa saran dan himbauan penting. Untuk pemerintah, Edi berharap adanya peningkatan fasilitas pengamanan wisata dan petugas yang lebih ketat di lokasi wisata.
"Seperti perlunya batas wisatawan masuk ke air dan perlunya penjaga pantai, serta perlunya sosialisasi kepada pengunjung," tuturnya.
Ia juga mengimbau keras para wisatawan, khususnya yang membawa anak kecil, untuk selalu lebih berhati-hati dan waspada saat berada di area pantai. "Imbauan terhadap para wisatawan khususnya yang membawa anak kecil untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada," pesan Edi.
Bagi santri dan komunitas pondok, Edi Aris berpesan agar senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan, terutama di luar kompleks pondok. Hal itu, mengingatkan pentingnya koordinasi dan keselamatan bersama.
"Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segera melapor dan jangan bertindak sendiri-sendiri," tutupnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua