3 Aspek Penunjang Berkembangnya Pendidikan menurut Emil Dardak
Kamis, 16 Januari 2025 | 21:00 WIB

H Emil Elestianto Dardak saat Pra-Rakerwil di ballroom lantai 3 Kantor PWNU Jatim, Kota Surabaya, Kamis (16/01/2025). (Foto: NOJ/ MR)
Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
H Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwaĀ sedikitnyaĀ ada tiga aspek yang perlu ditingkatkan dalam menunjang berkembangnya pendidikan. Ketiga aspek itu ialah kualitas insan pendidikan, teknologi, hingga relevansi kurikulum.
Penegasan itu disampaikan EmilĀ Dardak saat Pra-Rapat Kerja Wilayah atau Pra-Rakerwil Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di ballroom lantai 3 Kantor PWNU Jatim, Kota Surabaya, Kamis (16/01/2025).
āSalah satu aspek penting dalam pendidikan ialah kualitas insan pendidikan,ā ucapnya saat menyampaikan materi tentang 'Peran Organisasi Masyarakat dalam Mendukung Provinsi Jawa Timur'.
Pria yang baru saja terpilih sebagai Wakil Gubernur Jatim itu memaparkan, kewajiban pemerintah ialah dapat memastikan pembinaan kompetensi serta profesi guru. Selain itu, guru harus kompetitif terhadap perkembangan guru dari negeri lain.
"Kita percaya bahwa kita memiliki guru-guru yang penuh dedikasi, punya kemampuan, tapi kemudian rasa bangga dan cinta terhadap guru tentunya tidak menghilangkan kewajiban pemerintah dalam memastikan pembinaan kompetensi dan profesi," ujarnya.
Aspek penunjang kedua dalam berkembangnya pendidikan ialah teknologi. Meskipun teknologi masih menjadi perdebatan dalam dunia pendidikan, apakah menjadi suatu yang esensial atau tidak, namun peran teknologi di negara lain bisa meningkatkan efektifitas pembelajaran.
āSangat lucu apalagi di luar kelas diekspos pada konten audio visual yang sangat menarik, tapi di dalam kelas kembali pada pembelajaran 40 tahun yang lalu,ā ucap pria yang juga Aāwan PWNU Jatim itu.
"Bagi anak-anak generasi alfa atau beta, akan serasa lucu misalnya jika di dalam kelas kita kembali ke 40 tahun lalu, saat belum mengenal teknologi, sementara di luar kelas diekspose pada konten audio visual yang sangat begitu menarik. Jadi di sini perlu ada balance atau keseimbangan," imbuh Emil.
Ketiga, ialah relevansi kurikulum. Menurutnya, pemerintah perlu melihat, apakah kurikulum yang diterapkan sudah sesuai dengan realita dunia saat ini. Artificial intelligence (AI) menjadi hal sangat serius ditanggapi. AI menjadi pendorong utama dalam perubahan yang begitu cepat termasuk penggunaannya dalam dunia pendidikan.
"Ada dua sistem contoh pendidikan luar negeri. Ada sistem United Kingdom yang sering dikenal salah satu penyelenggara, ada Cambridge atau sistem International Baccalaureate (IB) yang menjadi contoh relevansi pendidikan. Lalu yang paling penting dalam pendidikan kita ialah pendidikan berkelanjutan jika ingin bicara Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua