• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Fatayat NU Jatim Siap Terlibat Penurunan Angka Stunting

Fatayat NU Jatim Siap Terlibat Penurunan Angka Stunting
PW Fatayat NU Jatim saat diterima gubernur di gedung Grahadi. (Foto: NOJ/Antara)
PW Fatayat NU Jatim saat diterima gubernur di gedung Grahadi. (Foto: NOJ/Antara)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur turut prihatin angka stunting di Jatim masih tinggi bahkan diatas rata-rata nasional. Untuk itu, kekuatan kader Fatayat NU Jatim yang berbasis desa siap dioptimalisasi peranannya dalam pendampingan ibu-ibu hamil guna penurunan angka stunting.

 

Penegasan ini disampaikan Dewi Winarti, Ketua Fatayat NU Jatim usai silaturahim dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (02/06/2021).

 

“Stunting ini kan sangat erat kaitannya dengan perempuan dimana ini menjadi amanat Fatayat NU Jawa Timur untuk ikut berkomitmen di dalam penanganannya,” katanya dilansir bukasuara.net.

 

Menurut Dewi, salah satu langkah penting untuk upaya penurunan angka stunting dengan pendampingan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) di mana hal tersebut berbasis kecamatan atau desa.

 

“Nah di sini kami punya supporting kader yang berbasis desa yang perlu dioptimalisasi peranannya dalam pendampingan ibu-ibu hamil dalam 1000 HPK,” ungkapnya.

 

Ia juga menyebut, amanah penurunan stunting di Jawa Timur adalah 14 persen. “Bahkan tahun depan 17 persen yang harus dicapai karena Jawa Timur stuntingnya tinggi di atasa rata-rata nasional yaitu 26,8 persen,” jelasnya.

 

Dewi juga menyampaikan bahwa Gubernur Khofifah meminta Fatayat NU Jatim berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim unutk penanganan masalah stunting ini.

 

 

“Kalau di sektor secara nasional harus berkoordinasi dengan BKKBN tapi di Provinsi Jatim kita harus berkoordinasi dengan Dinkes,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru