• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Goes To Pesantren Cara Madrasah di Sidoarjo Peringati Hari Santri

Goes To Pesantren Cara Madrasah di Sidoarjo Peringati Hari Santri
Siswa dan guru bersama Pengasuh Pesantren Putri Al Hidayah. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Siswa dan guru bersama Pengasuh Pesantren Putri Al Hidayah. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Masa kelas IV, V dan IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah masa tepat dimana siswa mulai menentukan pilihan akan mondok dimana usai lulus. Oleh karena itu, MI Miftahul Ulum Balongmacekan mengajak siswanya untuk datang ke pesantren guna mengetahui secara langsung bagaimana kondisi pesantren, apa saja yang akan dipelajari dan sebagainya pada Senin (30/10/2023) pagi. 

 

Hal tersebut dikatakan oleh Hj Luluk Sriwijayati selaku kepala madrasah usai mengantarkan siswanya ke Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarik Sidoarjo. 

 

"Ini kegiatannya goes to pesantren untuk memperingati Hari Santri 2023. Siswa kami ajak bersepeda untuk mengunjungi Pesantren Putri Al Hidayah Tarik. Dengan bersepeda siswa akan lebih senang, " katanya kepada NU Online Jatim. 

 

Sebelum ke pesantren, siswa terlebih dahulu diajak untuk berziarah ke makam KH Muhammad Said Hamdan yang merupakan pendiri pesantren. Kiai Said Hamdan juga menjadi salah satu pendiri NU di Kecamatan Tarik. Ia tercatat sebagai Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat. 

 

"Kami kenalkan dengan tokoh pendiri NU, karena Hari Santri tidak bisa lepas dari pesantren dan NU. Siswa harus dikenalkan ke pesantren dan NU sejak dini, karena merekalah masa depan pesantren, masa depan NU," ucapnya.

 

Luluk menegaskan Hari Santri tidak hanya diperingati dengan upacara atau jalan sehat. Jauh lebih penting siswa madrasah untuk mengenal kiprah pesantren dan tokoh NU dalam menyabarkan agama Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Menurutnya keberhasilan guru MI adalah ketika bisa mengarahkan siswa untuk mondok. 

 

"Jadi keberhasilan guru madrasah itu tidak hanya diukur dengan bagaimana berprestasi siswanya, berapa medali yang dimenangkan dalam olimpiade. Akan tetapi bisa mengarahkan siswa untuk mau mondok adalah keberhasilan yang luar biasa bagi seorang guru MI," terangnya. 

 

Era globalisasi membuat belajar di pesantren menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Karena di pesantren seorang akan ditebalkan keimanan, kecintaan kepada ilmu, kemandirian, pengalaman hidup, mengasah skill kemampuan. 

 

"Hari ini pesantren tidak hanya ngaji. Bakat-bakat siswa juga bisa diasah melalui kegiatan-kegiatan di pesantren. Ini menjadikan santri lebih kreatif dan lebih bisa hidup di tengah tantangan zaman yang keras," tandasnya.


Metropolis Terbaru