• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Gubernur Khofifah Jelaskan Pentingnya Melestarikan Karya Ulama Terdahulu

Gubernur Khofifah Jelaskan Pentingnya Melestarikan Karya Ulama Terdahulu
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan arahan. (Foto: NOJ/Maschan Yusuf)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan arahan. (Foto: NOJ/Maschan Yusuf)

Surabaya, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan pentingnya melestarikan karya ulama terdahulu. Sebab masih banyak sejarah belum terungkap sepenuhnya dikarenakan sebuah kondisi tertentu, seperti kondisi politik di masa lalu.


“Saya rasa banyak sejarah Islam yang sudah kita ketahui saat ini, tetapi juga masih terdapat jejak yang belum diketahui hingga sekarang. Salah satunya diakibatkan dari stabilitas politik yang menghilangkan ilmu ulama terdahulu kita,” ujarnya saat menyampaikan arahan dalam Penutupan Pameran dan Seminar Naskah Kuno Karya Ulama Indonesia di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Jum'at (22/12/23).


Menurutnya, perlunya upaya-upaya dalam mengumpulkan naskah-naskah kuno karya ulama Indonesia terdahulu sebelum rapuh dan hilang karena waktu.


“Semakin banyak jejaring, maka semakin memungkinkan kita untuk menggali dan kemudian bisa menemukan, menerbitkan, dan mendistribusikan karya ulama terdahulu sebagai bekal untuk santri saat ini,” tuturnya.


Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU tersebut menyebut, masih banyak turots yang masih belum terekspos karena terkendala izin untuk melakukan dokumentasi. Dalam kondisi tersebut, pentingnya melakukan pendekatan terhadap pondok pesantren, pengurus atau keluarga tempat menyimpan naskah-naskah kuno para ulama terdahulu.


Hal tersebut dilakukan untuk mengajak agar berfikir terbuka bahwa ilmu ulama terdahulu merupakan ilmu yang sangat mahal dan ini penting untuk dilakukan kajian, pendalaman dan pemahaman oleh semua masyarakat untuk generasi penerus.


“Sangat banyak menara masjid di NTB, di situlah tempat banyak turots di simpan. Dan dapat dibayangkan semakin lama akan tambah lapuk, sebab tidak mudah mendapatkan izin untuk mendokumentasikannya,” jelasnya.


Khofifah menjelaskan, turots atau karya tertulis warisan budaya Islam tidak hanya tersimpan di pondok pesantren di Indonesia saja, tapi karya ulama Indonesia juga ada yang tersimpan di luar negeri seperti di London dan Leyden yang masih belum bisa dibawa ke Indonesia yang juga terkendala izin.


Ia yakin apabila dapat bekerja sama dengan baik, kekuatan para ulama muda Nusantara khususnya Jawa Timur dapat melakukan kajian dan pendalaman, kemudian dicetak dan dibukukan untuk disebarluaskan, karena secara keilmuan ulama-ulama terdahulu sang luar biasa.


Dalam kesempatan tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menggandeng berbagai pihak dalam mengumpulkan naskah kuno ulama Indonesia. Ia sangat mendukung Nahdlatut Turots akan menjadi induk dari proses dalam membangun penguatan dan proses dokumentasi naskah kuno yang lebih komprehensif.


Tampak hadir, Rektor UINSA Prof Akh Muzzaki, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tiat S Suwardi, Ketua Nahdlatut Turots Jawa Timur Lora Usman Kholil, dan Sekretaris Nahdlatut Turots Jawa Timur Ahmad Karomi.


Metropolis Terbaru