• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Hakikat Shalat sebagai Amalan Pembuka Rezeki dan Meditasi Spiritual

Hakikat Shalat sebagai Amalan Pembuka Rezeki dan Meditasi Spiritual
Ilustrasi shalat. (Foto: NOJ/ Freepik)
Ilustrasi shalat. (Foto: NOJ/ Freepik)

Surabaya, NU Online Jatim

Shalat merupakan meditasi spiritual manusia dengan Tuhannya untuk memperkuat hubungan hamba dengan Sang Pencipta. Di sisi lain, juga menjadi amalan untuk memperoleh rezeki yang berlimpah dan berkah. Penegasan itu disampaikan Ustadz Soeyipto Hamzah dalam tayangan di kanal youtube TV9 Nusantara.

 

“Amalan yang mampu mencairkan rezeki yang barokah oleh Allah jika kita menjaganya yaitu dengan tilawah konsisten dan menjaga shalat wajib dan sunnah,” ujar Ustadz Soeyipto dilansir pada Senin (24/07/2023).

 

Dirinya menyampaikan, salah satu amalan yang layak dilakukan adalah dzikir dan berdoa secara istiqamah. Karena dengan mengingat Allah (dzikir), hati akan mendapatkan ketenangan dan rasa syukur sehingga membuka pintu-pintu Rezeki.

 

“Berdoa  juga menjadi kunci untuk meraih keberkahan hidup. Selain berdoa untuk diri sendiri, juga penting berdoa untuk sesama, keluarga, dan umat,” jelasnya.

 

Selain itu, Ustadz Soeyipto juga mendorong untuk selalu berbuat kebaikan dan beramal shaleh. Hal demikian perlu agar termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.

 

“Semoga kita semua senantiasa menjadi waliyullah. Siapa wali Allah itu? Mereka adalah orang-orang yang beriman dan dengan keimanannya mereka termasuk golongan orang yang bertakwa,” ucapnya.

 

Pihaknya juga menekankan pentingnya menjaga silaturahim dan hubungan sosial. Ia berpesan bahwa dengan menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, tetangga, dan teman, rezeki akan datang dari arah yang tak terduga.

 

Ia menambahkan, bahwa bersedekah, berbuat baik, dan menolong sesama tidak hanya akan mendatangkan rezeki yang berlimpah, tetapi juga akan menciptakan lingkungan sosial yang penuh berkah.

 

“Ada empat jamaah yang dirindukan gusti Allah. Pertama orang yang senang membaca Al-Qur’an, yang kedua adalah orang yang menjaga lisannya, yang ketiga ialah orang yang senang berbagi, dan yang paling di tunggu-tunggu oleh Allah adalah orang yang senantiasa memaafkan kesalahan,” terangnya.

 

Dari sekian amalan tersebut, lanjut Ustadz Soeyipto, tidak lantas menjadi jaminan untuk mendapatkan kekayaan secara instan atau tanpa usaha. Karena umat manusia tetap dituntut untuk terus berusaha sesuai kemampuan masing-masing.

 

“Ini tidak lantas akan membuat kaya. Sebaliknya, amalan-amalan tersebut menjadi landasan untuk meningkatkan hubungan dengan Allah dan membentuk karakter yang baik dalam menjalani kehidupan,” tandasnya.

 

Penulis: Diah Nur Asy'syifa Islamaya


Metropolis Terbaru