• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Haul Kiai Mahsun Gresik, Sosok Kiai yang Menyulap Kandang Ternak jadi Pesantren

Haul Kiai Mahsun Gresik, Sosok Kiai yang Menyulap Kandang Ternak jadi Pesantren
K Nafisul Atok Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ihsan, di sela acara haul kelima KH Mahsun Masyhudi. (Foto: NOJ/ M Syafik Hoo)
K Nafisul Atok Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ihsan, di sela acara haul kelima KH Mahsun Masyhudi. (Foto: NOJ/ M Syafik Hoo)

Gresik, NU Online Jatim

Pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ihsan Gresik, KH Mahsun Masyhudi sudah lima tahun berpulang keharibaanNya. Meski sudah tiada, kesederhanaannya tetap dikenang para santri dan masyarakat sekitar.

 

Kiai Mahsun sendiri merintis pesantren di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik dengan penuh kesabaran dan keuletan. Bersama istrinya, dirinya merintis pondok unik dengan bangunan berbahan dasar kayu tempo dulu yang mencerminkan kesederhanaan.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ihsan, Kiai Nafisul Atok  menceritakan, bahwa pada mulanya kisaran tahun 1997, lahan pesantrennya merupakan kandang ayam dan sapi. Namun, berkat keuletan Kiai Mahsun disulapnya menjadi pesantren yang luas dan maju.

 

"Pak kiai sudah tiada. Ini haul yang kelima. Beliau adalah kiai yang sederhana, sosok yang ulet dan pekerja keras untuk kemaslahatan agama dan bangsa," kenang Kiai Nafisul Atok di sela acara haul, Selasa (18/05/2021).

 

Gus Atok, begitu ia karib disapa menyebutkan, salah satu bukti perjuangan Kiai Mahsun ialah berdirinya puluhan gazebo tempat santri mendulang ilmu. Tampak juga mushala yang terbuat dari kayu jati masih berdiri kokoh. Serta ribuan santri yang menimba ilmu yang datang dari berbagai daerah.

 

Tidak hanya belajar agama, Gus Atok mengaku para santri juga diajak untuk belajar keterampilan serta pengembangan wirausaha, sehingga ketika sudah lulus nanti siap untuk mandiri.

 

"Selain bisa ngaji Al-Qur'an dan baca kitab, santri disini harus mandiri. Di sini kami sediakan arena pelatihan keterampilan serta pembelajaran formal," imbuhnya.

 

Kini, Pondok Pesantren Mambaul Ihsan kian maju. Banyak bangunan baru tempat santri mengais ilmu dan berlatih keterampilan. Pohon yang rindang serta area yang luas menambah indah suasana pesantren.

 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar turut hadir pada haul ini. Ia menyebutkan bahwa haul merupakan tradisi yang harus terus dilakukan dalam rangka syiar NU kepada masyarakat.

 

"Haul itu intinya ajaran NU. Tradisi NU. Karena haul ini menunjukkan kepada masyarakat tentang akidah yang benar dan wawasan kebangsaan yang tepat," jelas Kiai Marzuki.

 

Untuk diketahui, haul KH Mahsun Masyhudi yang kelima ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan hadirin. Namun, masyarakat tetap bisa menonton pelaksanaannya secara virtual. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik KH Khusnan Ali serta seluruh keluarga.

 

Editor: A Habiburrahman


Metropolis Terbaru