• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 12 Oktober 2024

Metropolis

Jelang Idul Fitri, Pengusaha Pentol di Sidoarjo Kebanjiran Order

Jelang Idul Fitri, Pengusaha Pentol di Sidoarjo Kebanjiran Order
Jelang hari raya Idul Fitri, produksi Pentol Kabul mengalami peningkatan. (Foto: NOJ/M Kholidun)
Jelang hari raya Idul Fitri, produksi Pentol Kabul mengalami peningkatan. (Foto: NOJ/M Kholidun)

Sidoarjo NU Online Jatim

Salah satu yang menarik di hari raya Idul Fitri adalah meningkatnya pendapatan warga. Hal tersebut seiring dengan banyaknya kebutuhan di luar hari biasa. Sejumlah pengusaha akhirnya menikmati panen keuntungan.

 

Hal tersebut juga berlaku bagi pengusaha pentol di Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Mereka mendapat berkah karena orderan lebih banyak dari biasanya. Jika hari biasa pengelola pentol menghabiskan 1 hingga 1,5 ton, namun sejak 5 hari terakhir jelang lebaran ini meningkat menjadi 3 ton dalam sehari.

 

Pengelola Pentol Kabul, Muhammad Mukhlis mengatakan, kenaikan itu dipicu karena banyaknya peminat yang gemar mengkonsumsi pentol. Karena selain harganya ekonomis, citra rasanya khas membuat para pembeli ketagihan.

 

“Karena pentol merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari untuk dikonsumsi, meski ada pandemi tidak ada pengaruhnya. Memang di awal puasa Ramadlan sempat menurun 20 persen. Tapi alhamdulillah saat ini meningkat drastis, 100 persen,” kata Mukhlis kepada NU Online Jatim, Selasa (11/05/2021).

 

Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut agar tidak kewalahan, pihaknya mulai melakukan penyetokan bahan baku dan pentol itu sendiri. Sehingga ketika banyak pembeli, semuanya sudah siap.

 

“Biasanya, selain menjelang lebaran, H+ 5 hari lebaran juga meningkat. Pembelinya langsung datang ke lokasi. Selain itu biasanya datang ke stan atau mitra kami yang tersebar di Sidoarjo, Pasururan dan Malang. Total stan binaan kami sekitar 35 buah,” ujarnya.

 

Menurut Mukhlis, pentol racikannya diburu pembeli dari berbagai daerah di antaranya Surabaya, Pasuruan, Malang, Mojokerto dan Sidoarjo. Karena dirinya sangat memperhatikan pola pembuatannya, mulai dari bahan hingga pengolahan.

 

“Pentol Kabul ini memiliki dominasi daging ayam dan daging sapi. 80 persen ayam dan 20 persen daging sapi,” terangnya. Bahan-bahannya tepung terigu, daging ayam atau sapi, bawang putih, bawang goreng dan penyedap rasa. Selain itu saos pentolnya juga diracik dengan khusus sehingga rasanya khas, lanjutnya.

 

Karena masih dalam nuansa pandemi, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Mukhlis dan seluruh karyawannya tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

 

“Kami juga mengimbau kepada para pembeli untuk memakai tetap masker dan menjaga jarak saat ke sini,” ungkap dia.

 

Sementara itu salah satu penikmat, Mega Dwi Mayasari mengaku, Pentol Kabul milik Mukhlis memiliki keunikan tersendiri. Selain enak dan mengenyangkan, sambalnya sangat khas, sehingga membuat lidah penikmatnya ketagihan.

 

“Rasanya enak, murah meriah dan tidak membosankan. Jika sudah dimakan, rasanya ingin nambah terus,” ungkapnya.

 

Ia menyukai pentol sejak kecil. Bahkan setiap ada acara keluarga atau momen bahagia lainnya, Mega kerap membeli pentol untuk dihidangkan dan dimakan bersama.

 

“Pentol Kabul yang ada di Desa Kepunten ini rasanya khas dan enak. Sehingga kami sangat suka. Kalau ada tamu, kami belikan dan langsung saya hidangkan pentol kabul ini,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah

 


Editor:

Metropolis Terbaru