• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Ketua NU Sidoarjo Ulas Pentingnya Kebersamaan dalam Berorganisasi

Ketua NU Sidoarjo Ulas Pentingnya Kebersamaan dalam Berorganisasi
Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin. (Foto: NOJ/ ISt)
Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin. (Foto: NOJ/ ISt)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin menyampaikan akan pentingnya sebuah kebersamaan dalam berorganisasi. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Musyawarah Kerja (Musker) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gedangan yang dipusatkan di Kantor MWCNU setempat, Sabtu (07/01/2023).


“Sudah tidak zaman kader NU berselisih, bertengkar dan semacamnya. Karena kalau demikian pertolongan Allah akan menjauh. Jangan sampai hal ini terjadi,” katanya.


Disebutkan, kebersamaan dalam berorganisasi merupakan kunci yang tidak dapat diabaikan. Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari telah mengatakan, untuk masuk ke NU dengan penuh kasih sayang, cinta dan kerukunan.


Saat mendirikan NU, para muassis tidak hanya memiliki tekad untuk dakwah Islamiyah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Akan tetapi, lebih dari itu juga untuk mempercepat kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indononesia (NKRI).


“Dengan kemerdekaan NKRI nantinya akan mempermudah dakwah Islam Aswaja yang telah dibangun sejak Rasulullah hingga Walisongo dengan pengamalan-pengamalan seperti Tahlilan, Maulid, dan lain-lain” ucapnya.


Ia menyebutkan, tugas kader NU saat ini harus siap mengawal amanah pendiri NU tersebut. Saat ini, NU tidak perlu bingung mencari dana untuk membiayai kegiatan, karena telah banyak kader NU yang kaya dan menempati jabatan strategis.


“Hari ini saya bahagia karena MWCNU Gedangan melaksanakan Musker. Sebab, terkadang yang lain lupa kalau ada kewajiban Musker minimal dua kali dalam satu periode sebagaimana dalam AD/ART. Organisasi dapat dikatakan hidup jika mampu menjalankan amanah AD/ART dengan baik,” tuturnya.


Jika suatu organisasi berjalan hanya dengan kegiatan seperti shalawatan atau tahlilan, tetapi tidak memikirkan bagaimana mengelola organisasi yang baik dan canggih. Maka, pada saatnya organisasi tersebut hanya tinggal menunggu waktu untuk bubar.


Seorang peneliti Barat memprediksi bahwa 30 tahun mendatang NU akan bubar. Hal itu karena selama ini NU hanya sering mengumpulkan jamaahnya, tapi tidak pernah diberi pembekalan tentang bagaimana membangun organisasi yang kuat.


“Maka dari itu, mari kita terus berupaya untuk mengelola organisasi dengan baik dan mengumpulkan jamaah, agar terus eksis dan memberikan kemaslahatan untuk umat,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru