• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Ketua PCNU Sidoarjo Harap Sekolah NU Maksimalkan Branding di Medsos

Ketua PCNU Sidoarjo Harap Sekolah NU Maksimalkan Branding di Medsos
Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin saat membuka workshop branding sekolah, Senin (05/12/2022) pagi. (Foto: NOJ/Boy A)
Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin saat membuka workshop branding sekolah, Senin (05/12/2022) pagi. (Foto: NOJ/Boy A)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zaenal Abidin mengajak dewan guru lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU untuk melakukan branding madrasah atau sekolah secara maksimal di media sosial. 

 

“Saat ini kelompok di luar NU sudah banyak yang mendirikan sekolah dengan branding dan pengelolaan secara profesional,” katanya saat membuka workshop branding sekolah, Senin (05/12/2022) pagi. 

 

Kiai Zaenal berharap sekolah NU tidak hanya sebatas membuat benner pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saja. Karena saat ini era digital, sekolah harus terus menunjukkan kelebihan atau prestasi melalui flyer, twibbon atau video pendek. Oleh karena itu, guru NU harus cekatan dalam masalah digital. Jika tidak demikian pasti akan tertinggal dengan sekolah di luar NU. 

 

“Sekolah NU itu siswa-siswinya sudah sering memenangkan berbagai macam lomba. Namun masih lemah dalam mengelola menjadi branding sekolah,” tuturnya. 

 

Alumni Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo itu tidak menginginkan guru-guru NU hanya mengunakan HP untuk hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat untuk sekolah. Ia menegaskan, sudah menjadi tanggung jawab semua guru untuk berpikir bagaimana caranya membranding sekolah supaya manarik dan diminati masyarakat luas. 

 

“Lemahnya branding sekolah seperti ini karena kekurang sadaran bahwa saat ini era bersaing di media digital. Kalau gurunya tidak mampu bersaing di media digital, maka lembaganya akan gulung tikar,” ucapnya. 

 

Menurut Kiai Zaenal, guru NU harus siap melakukan apa saja yang terkait dengan dunia pendidikan. Sudah tidak zamannya malu-malu untuk menampakkan suatu kebaikan atau prestasi sekolah. Pasalnya saat ini di media sosial dipenuhi oleh konten-konten negatif.  

 

“Kalau di luar sana kejelakan dipublikasikan besar-besaran, sementara yang melakukan kebaikan disimpan rapat-rapat. Maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan antara kebaikan dan keburukan,” ujarnya. 

 

Kiai Zainal mengajak untuk bersama-sama mensyiarkan sekolah-sekolah NU, tidak dengan niat riya', namun diniatkan untuk melawan konten-konten negatif yang ada di media sosial. 

 

“Tidak perlu memikirkan kontennya akan disukai berapa orang, dihargai atau tidak. Yang terpenting jika itu untuk branding sekolah, maka lakukan terus menerus,” tandasya. 


Metropolis Terbaru