Ketua PCNU Sidoarjo Tekankan Profesionalitas dalam Riayatul Ummah
Rabu, 8 Januari 2025 | 20:00 WIB

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin saat pembukaan Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan NU di Aula Kantor PCNU Sidoarjo, Rabu (08/01/2025) pagi. (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)
Maschan Yusuf
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin menekankan untuk selalu menjaga profesionalitas dalam mewujudkan riayatul ummah dengan memberikan pelayanan maksimal di segala sisi kehidupan masyarakat.
“Hal ini sesuai dengan arahan dalam mengikuti gagasan dan cita-cita Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyelaraskan seluruh pengurus NU di setiap tingkatan,” ujarnya saat sambutan dalam pembukaan Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan NU di Aula Kantor PCNU Sidoarjo, Rabu (08/01/2025) pagi.
Ia menyebutkan, pengurus NU harus koheren atau saling berhubungan karena memiliki cita-cita dan gerakan yang sama. Satu barisan dan satu komando sesuai dengan visi dan misi PBNU yang selaras dengan tujuan pendirian NU, yaitu sebagai penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keberlangsungan paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Insyaallah, apapun yang dicita-citakan oleh PBNU jika dapat diteruskan oleh PCNU dan sampai di tingkat bawah, tidak akan kesulitan karena kita punya potensi kader yang luar biasa,” katanya.
Menurutnya, pengurus NU harus profesional dalam mengelola aset dan sumber daya yang dimiliki. Seperti dalam pengelolaan pendidikan di setiap jenjang, pengelolaan fasilitas kesehatan, hingga pengelolaan keuangan dapat dikelola oleh kader NU secara profesional.
“Karena hal ini akan mendorong kemajuan sosial-ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan umat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui pengelolaan yang terstruktur dan berbasis pada nilai-nilai profesionalisme, kader NU dapat memastikan bahwa setiap sumber daya dimanfaatkan secara optimal, memperkuat fondasi pendidikan yang inklusif, layanan kesehatan yang merata, dan keuangan yang transparan.
“Maka dengan potensi yang luar biasa ini harus kita sambut bersama-sama dengan semangat dalam satu komando cita-cita besar bersama dalam rangka melayani umat di berbagai bidang,” tutur Kiai Zainal.
Sebab, seringkali NU dianggap tidak bisa mengurusi perguruan tinggi, sekolah, rumah sakit serta pengelolaan keuangan yang baik dan terpercaya. Akan tetapi, melalui upaya yang dilakukan oleh PCNU Sidoarjo sejauh ini dapat menampik anggapan miring bahwa NU hanya bisa mengurus pondok pesantren.
Dirinya pun memberikan contoh hadirnya Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang menjadi bukti bahwa perguruan tinggi yang dikelola oleh kader-kader NU sekarang sangat luar biasa dan mampu bersaing dengan kampus lain.
“Saya optimis, PTNU kita semakin hari akan semakin dipertimbangkan orang dan menjadi rujukan seluruh masyarakat Indonesia. NU dapat menyebarkan kebermanfaatan dan kemaslahatan untuk semuanya,” tegasnya.
Selain itu, keberadaan salah satu Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Pucang yang menjadi rujukan pengelolaan pendidikan NU di tingkat dasar seolah menjadi bukti potensi kader NU. Ia yakin keberhasilan tersebut juga akan disusul oleh lembaga-lembaga pendidikan NU yang lain.
“Kader NU Sidoarjo mampu mengelola lembaga-lembaga pendidikan yang dapat menjadi rujukan dan sudah banyak didatangi oleh lembaga pendidikan umum di luar Sidoarjo, misalnya kita punya MINU Pucang,” sebutnya.

Lebih lanjut, Kiai Zainal juga menegaskan bahwa kader NU juga mampu untuk mengelola rumah sakit. “Alhamdulillah, PCNU dan PC Muslimat NU Sidoarjo mampu bekerja bersama untuk membesarkan Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar, yang dari waktu ke waktu perkembangannya juga cukup signifikan mampu melayani masyarakat dengan baik,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah mulai mengembangkan klinik kesehatan di setiap kecamatan untuk dikelola oleh pengurus di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Sidoarjo.
“Di samping itu, kader NU juga mampu mengelola keuangan dengan baik, melalui pendirian Baitul Maal Wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) yang menjadi koperasi simpan pinjam tidak mengutamakan keuntungan,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk mengedepankan kinerja yang profesional. Hal demikian agar seluruh sumber daya dan aset yang dimiliki NU dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Alhamdulillah, kader NU di Sidoarjo juga mampu mengelola keuangan dalam rangka kemandirian ekonomi melalui BMTNU Sidoarjo, yang usianya baru 2 tahun tapi aset yang dikelola sudah Rp7,8 miliar saat ini,” tandasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua