• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Ketua RMINU Jatim Sebut Perlu Ada Habituasi Nilai Nirkekerasan di Pesantren

Ketua RMINU Jatim Sebut Perlu Ada Habituasi Nilai Nirkekerasan di Pesantren
Pesantren. (Foto: NOJ/tribunnews)
Pesantren. (Foto: NOJ/tribunnews)

Surabaya, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo menjadi sorotan publik karena terjadinya kasus kekerasan antara senior dan junior yang mengakibatkan salah satu santrinya meninggal dunia. 

 

Merespons hal tersebut, KH Iffatul Lathoif Zainuddin Ketua PW Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur mengatakan perlu adanya habituasi nilai nirkekerasan di pesantren sebagai solusi yang didasari oleh ilmu dan akhlaqul karimah, sanad keilmuan dan membuka kran komunikasi.

 

"Ilmu menjadi poin penting dalam membentuk karakter seseorang, karena dari pengamalan ilmu itu akan melahirkan kepribadian berakhlakul karimah," kata Gus Toif, Sabtu (10/09/2022).

 

Kedua, sanad keilmuan menjadi hal penting dalam proses pembelajaran di pesantren. Namun, pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara tidak semua mempertimbangkan unsur sanad atau genealogi keilmuan pesantren.

 

"Dalam hal ini RMINU memiliki kapasitas di bidang itu. Artinya pesantren yang berafiliasi dengan NU mendapatkan jaminan keamanan, kenyamanan, ramah dan keberkahan," ungkapnya.

 

Dan kemudian membuka kran komunikasi yang artinya ada kanal antara santri, pesantren dengan lembaga konseling yang dipayungi oleh pemerintah.

 

"Misalkan jika terjadi kasus di pesantren tertentu, maka secepatnya direspons dan dicarikan solusi bersama. Bukan dengan cara dipublikasikan dan disebarkan di media bahwa pesantren tidak aman bagi santri. Sebab akan mengakibatkan kesimpangsiuran informasi dan merugikan seluruh pesantren, dan tentunya mengganggu sisi psikologis santri yang sedang berada di pesantren," pungkasnya.


Metropolis Terbaru